Rabu, 24 Januari 2018

Hukuman Penelitian

Hasil gambar untuk ruang penelitian
Sumber gambar: khairullahbinmustofa.blogspot.com


Sepirit harap mengangka langkah, menjemu asa yang sempat marah. Terlebih lelah telah memilah, pada sisa tenaga yang hampir punah. “Jangankan sisa makanan, sepotong kunyit pun tak akan ku ampuni. Dikira, penelitian ini gampang?” suara Ainun meninggi, membelah emosi.

Ruang 2 X 3 m, dirasa terlalu sempit untuk sebuah ruang penelitian. Banyak aktifitas yang memerlukan gerak lebih gesit dari sekedar duduk memantau tabung-tabung penelitian. “Kita harus segera menyelesaikannya, aku sudah bosan berada ditempat ini setiap hari. Ruang ini terlalu sempit, dan sangat tidak nyaman. Terlalu ramai yang mengganggu fokusku .” Keluh Angel.

“Iya, Angel. Kau betul sekali.” Ujar Resa.

“Tapi ... bagaimana kita menyelesaikannya?” pinta Ainun.

Resa membalikkan tubuhnya, membelakangi tabung-tabung penelitiannya. Ia menghadap Ainun. “Nah, itu dia kendalanya.” Jelasnya yang kemudian terdiam sebentar, “ini nih begini. Akibat kalau pas masuk praktik, malah kabur. Pas pelajaran banyak ngobrol.” Lanjutnya.

“Kamu sih, Res. Gara-garanya. Udah tahu Ibu Nina itu galak, masih aja becanda dikelas.” Tuduh Ainun.

Sementara Angel masih fokus pada bahan-bahan penelitiannya, dahinya mengericit memikirkan caranya agar ia cepat menyelesaikan masa hukumannya, lalu keluar dari tempat yang sempit itu.

“Eh, Ainun. Bukannya kamu duluan ya, ngapain coba ngobrolin si Surya. Udah tahu dia gak suka sama kamu, masih aja ngarepin. Dan cerita pas Ibu Nina ngajar.” Resa geram atas tuduhan Ainun yang tidak dirasanya.

“Eh,  loe kok nyolot sih, Res. Biasa aja dong.” Jari telunjuk kanannya Ainun menunjuk Resa, sementara tangan kirinya menyangga dipinggang kiri, sekan menantang.

“Eh, loe duluan ya.” Jawabnya tak kalah sinis.

“Stop! Stop! Stop!” sela Angel melerai. “Kalian bisa gak sih, gak usah pakai berantem. Buang-buang waktu, tau gak? Kalau kalian berantem, harus berapa lama lagi kita berada disini. Pikir dong?” ujar Angel yang mulai geram akan tingkah kedua temannya. “Penelitiannya ini udah susah. Jadi, jangan buat tambah rumit dengan saling menyalah. “

Kedua temannya terdiam, menunduk mengakui kesalahan.

Ketiganya kini serius menekuni penelitian. Berharap ide baru datang, selesaikan hukuman.

*selesai.


#Day14
#30DWC

#OneDayOnePost

12 komentar:

  1. aiih..nama saya..and kwan"saya pula..:D
    #bagus

    BalasHapus
  2. Semangat yaa biar cepet selesai hukumannya πŸ˜„

    BalasHapus
  3. Duh penelitian, jadi inget jaman kemarin πŸ˜‚

    BalasHapus
  4. Mngericit ... heheh baru tahu

    "Sepirit harap mengangka langkah, menjemu asa yang sempat marah. Terlebih lelah telah memilah, pada sisa tenaga yang hampir punah."
    nih keren nih kalimatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah jadi tahu wkwk

      Terimakasih ka lail😊

      Hapus