![Board, School, Immediately, Soon, Equal](https://cdn.pixabay.com/photo/2016/09/05/18/26/board-1647323__340.jpg)
Sunber gambar: pixabay
Memasuki pekan terakhir dalam 30
Days Writing Challenge membuat saya mengingat kembali cerita-cerita lama. Tantangan
yang diberikan tiap hari, menarik hati
saya bernostalgia disana. Terkadang, sendu singgah mengingatnya.
Ya, meski terkadang ku balut fiktif
didalamnya. Dengan tema tantangan dunia sekolah, sebenarnya banyak sekali yang
bisa ditulis. Namun, ku rasa yang paling berkesan adalah ketika saya duduk
dibangku Madrasah Aliyah (MA) sekelas SMA dan sederajatnya.
Bukan tanpa alasan, sebab saya
merasa sekolah ini menyimpan sejuta cinta. Meski saya sendiri tak merasakan
layaknya sekolah umum dikebanyakan sekolah lainnya.
Saya hanya ingin menuliskan
sekelumit sisi lain dalam dunia sekolah. Masa SMA adalah masa-masa dimana diri
tengah mencari jati diri, entah dalam pergaulan maupun dalam teori
pembelajaran.
Ada yang cenderung pada kebaikan,
namun tak sedikit pula justru pada kebalikannya. Bolos memang bukan pillihan
saya mengindar dari para guru, sekiller
apapun mereka.
Saya pun lebih sering tidur dikelas,
dan aktif dipramuka saat kelas satu. Terlalu banyak izin setiap bulannya hanya
untuk ikut acara pramuka. Saling tawar menawar, saat ikut olahraga. Dan kami
pun, saya dan teman-teman kelas lainnya pun pernah membuat rusuh guru, ngerjain
mereka saat mereka ulang tahun.
Kelas 2 SMA, saya off dipramuka dan aktif di OSIS. Permintaan
para guru untuk mencalonkan diri saya disana, tak saya ambil. Beralasan karena
OSIS perlu conoh yang baik, sementara saya? Ah kurasa tidak. Meskipun dikelas
sudah tak lagi tidur. Untuk masalah izin sendiri, saya sampai terlalu sering
untuk dipanggil guru keruangannya. Hahaha.
Beberapa kali sering izin nulis, untuk mengikuti lomba gambar dan lomba nulis. Meski
mentok pada juara harapan tingkat kabupaten.
Kelas 3 SMA, sejarah terparah saya
sekolah. Kenapa??
Jika pada umumnya, sekolah hanya
datang sebelum bel berbunyi, lalu mengikuti kelas hingga jam yang sudah
ditentukan dan belajar dengan mematuhi
tata tertib sekolah. Maka disini saya tegaskan, bahwa saya tak pernah melakukan
semua itu.
Berangkat dengan pakai sandal, tiba
dikelas dengan headset ditelinga. Bahkan saya dan teman-teman kelas IPA pun
terbiasa makan dikelas, kopi dimeja dan beberapa camilan lainnya. Satu guru
kimia yang selalu memanjakan, dan mereka selalu memanfaatkan saya untuk
kesenangan mereka. Dan jelas tentu, aku senang. Hahaha.
Kapan lagi, ada guru yang
mengizinkan anak muridnya makan dikelas. Dan beruntungnya aku, itu hanya
berlaku untukku. Bukan tanpa alasan pula, izin yang didapat hanya karena katanya aktif dalam mengikuti
pelajarannya.
Makan dikelas rame-rame bareng guru biologi, yang selalu memberikan kami vitamin
c setiap hari kamis. Makan karedok setiap hari sabtu bareng guru yang sama
pula. Bahkan kami pun pernah membuat rujak didalam kelas, lengkap bersama cobek
dan ulekannya. Hahaha.
Belum lagi, jika tidak ada guru. Saya
rasa, pasar pindah kedalam kelas saya. Jika ada seorang yang makan permen kaki,
maka yang makan harus traktir semua anak kelas, tanpa terkecuali.
Setiap hari rabu, ada istilah keluar
yang kami beri nama, Hari Rangin sedunia. Mengapa? Karena setiap hari rabu,
kita memborong makanan ini untuk dimakan
bersama-sama. –Rangin, orang Jakarta
bilang ini kue pancong, orang Bali bilang ini namanya kue daluman. –
![Gambar terkait](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3l3vAiakegL-XqZgdruL_HuXPmmY6y4bBtN7uuOWY7ftCOMW1u9f73bYCzMRkYQSprOQATrYHTKbRS0tT-bSxhd3YoG-Q8e4-YNNxkiUA6fXacuAl88TpjdECKi-XlZqk7hcJ2-1pqhSL/s1600/kue+bandros.jpg)
Sumber gambara: inikue.com
Sebuah cerita yang tak bisa saya
lupa begitu saja. Kini mengingat mereka seperti sebuah keluarga, meskipun
demikian, kami tetap mendapat pelajaran selayaknya bersekolah. Mungkin hanya
cara kami, yang tak ditemukan pada
sekolah manapun.
*selesai.
#ODOP #Day25 #30DWC
#OneDayOnePost
Ada saya dan ada aku. Siapakah mereka berdua sebenarnya? Btw, masa remajanya seru juga ya.
BalasHapusCritanya so asik, jadi kluar dua kata π lagi ngigo yg nulis hahaha
HapusMkasih koreksiannya mbae
Seru bgt dong hahaha
Mohon jgn ditiru
Saya juga suka kueh pancong
BalasHapusHujan-hujan gini jadi pengen makan kue pancong hangat.
Duuh jadi ngiler π
Hapusmakan teruss, wkwk
BalasHapusEmang hahaha
HapusPengalamannya seruu juga mbak renèe. Saya juga suka banget kue rangi.kalau d mbak rangin kali ya.. sayang di tasik belum nemu tuh yang jualan.
BalasHapushehe iya kak Aisy, iya kalo ditempatku namanya rangin,
Hapusemng di tasik blum ada ya?? masa sih??
Ini beneran SMA nya kayak gini? Asyik banget π
BalasHapusiya kak iza, ini SMA ku. seru yah hahha
Hapusmurni based story wkwk