Ahad
kemarin, tepatnya tanggal 24 September 2017 (4 Muharram 1439 H) saya berada di
daerah Dukuh Atas, Jakarta. Untuk mengikuti dan meramaikan International Hijab
Solidarity Day (IHSD) 2017 sekaligus perwakilan dari komunitas Hafidz On The
Street (HOTS).
Awalnya sayapun tidak tahu sejenis
acara apa sih itu, ngapain aja sih disana?? Dan mengapa harus diadakan acara
sejenis itu? Karna memang , ini kali pertama saya mengikuti acara Besar Muslim
tersebut. Termasuk di kampus saya yang pada waktu itu diadakan pada tanggal 2 & 4 september 2017 (11 & 13
Djulhijjah 1438 H).
Yupps. Setelah saya tahu apa itu IHSD.
Saya berfikir bahwa hal ini pula yang membolehkan kita mengenakan Hijab secara
bebas tanpa ada batasan hingga saat ini.
Apa sih itu International Hijab
Solidarity Day ?? Sejarah seperti apa sih yang melatarbelakangi keluarnya
istilah ini??
Mungkin masih banyak diantara kita yang
masih asing dengan kata ini. But well, nggak ada ruginya untuk mengetahui ini.
Sedikit pengetahuan saya, konon katanya International Hijab Solidarity Day atau
Hari Solidaritas Hijab Internasional adalah hari dimana para muslimah merayakan
hak mereka mengenakan hijab yang jatuh pda tanggal 4 september. Terbentuknya
IHSD ini dilator belakangi oleh keputusan Negara Eropa untuk pertama kalinya
yang melarang para pelajar/Mahasiswa memakai symbol-symbol keagamaan yang
diperkuat dengan kematian Marwa El-Sharbini, seorang ibu rumah
tangga yang dibunuh ketika memberikan kesaksian mengenai penghinaan yang
diberikan kepadanya karena mengenakan hijab dan itu terjadi didepan ruang sidang
kejaksaan pada Juni 2004
Padahal hijab ini adalah bentuk kewajiban setiap
muslim sebagaiman Allah telah berfirman pada Surat Annur: “Katakanlah pada wanita yang beriman, hendaknya mereka menahan
pandangannya dan memelihara kehormatannya, janganlah mereka menampakan
perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan
kain kerudungnya ke dadanya”. (QS. 24:31)
Oleh Karena itu lahirlah KONFERENSI LONDON pada tanggal 4
september 2004 yang dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi dari 102 organisasi
Inggris dan Internasional dengan hasil ditetapkannya Dukungan terhadap Jilbab,
penetapan 4 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional (IHSD) dan
rencana aksi untuk tetap membela hak wanita muslim mempertahankan busana
taqwanya.
Kuranglebihnya seperti itu, semoga
tahun depan jika ada umur. Saya dapat mengikuti kegiatan tersebut
Sekian.
-Rene
Usshy-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar