The Amazing Canary Series merupakan kumpulan
kisah-kisah imajinatif dari hewan-hewan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah buku
yang sangat menarik dan mengandung nilai-nilai moral, baik untuk pendidikan
karakter anak-anak.
Dalam sebuah film, The Amazing Canary Series ini
terangkum dalam sebuah film “Pada Zaman Dahalu” yang tayang di salah satu
stasiun televisi swasta.
Cerita yang ditampilkan dalam buku ini, tidak hanya
sebagi media untuk melatih anak-anak terampil dalam membaca, namun juga
mengajarkan akhlak atau perilaku yang baik.
Duabelas cerita yang dimulai dengan ‘Angsa berleher
Panjang, Gajah bermata Kecil, Musang dan Ayam Jantan, Ular tidak Berkaki,
Kelinci berekor Pendek, Ayam selalu Mengais, Bangau berbadan Kurus, Burung
berwarna-warni, Semut berpinggang Ramping, Tempurung Kura-kura Retak, Kelelawar
terbang Malam, dan terakhir ada Gagak berbulu Hitam’.
Duabelas cerita yang dikemas dengan bahasa yang
sederhana, tertulis dengan 2 bahasa. Inggris dan Indonesia. Duabelas cerita
yang dapat ditauladani pada setiap pesan
moral yang ingin disampaikan.
Misal pada cerita Semut berpinggang Ramping, tersabab
hujan lebat yang tak kunjung reda yang akhirnya menyebabkan banjir. menyebabkan
para rakyat dan raja semut berpindah pada tempat yang lebih tinggi dengan hanya
membawa perbekalan yang dapat dibawa secara minim. Namun hujan terus turun, tak
kunjung surut. Sementara persediaan makanan semakin menipis, akhirnya sang raja
semut memiliki ide untuk mengikat pinggangnya dengan seutas tali berharap dapat
menahan rasa laparnya, lalu teratasi. Ketika banjir telah surut, para rakyat
semut dan sang raja membuka seutas tali dipinggangnya, yang membuat semua semut
terkaget karena pinggangnya ramping.
Namun, apa yang dikatakan sang raja ketika rakyat
semut bertanya mengapa pinggangnya ramping? Ia menjawab, “Just
accept it as our fate. Let our waist be like as long as we can survive the
flood.” Iya, iya menjawab bahwa ini adalah takdir, tak mengapa pinggangnya
menjadi ramping asal selamat dari banjir.
Dari sini kita tahu, mengapa semut berpinggang ramping,
dan pesan moralnya adalah suatu masalah
dapat kita atasi jika menggunakan akal pikiran.
Untuk kamu, iya kamu. Buku ini mengajarkan bahwa semua
masalah memiliki jalan keluar, dan setiap keputusan yang di ambil selalu
memiliki resiko, dan sebuah resiko tergantung pada kalian yang ingin menerima
atau justru sebaliknya.
Sekali lagi, kita hanya perlu membuka mata, meresapi
dan memandang dengan terus berhusnudzhon. Sebagaimana Al Qur`an mengajarkan, Wa laa tai’su, janganlah berputus asa.
[QS. 12:87]. Laa yukallifullaaha nafsan
illaa wus`ahaa, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. [QS. 2:286]
Salaam Literasi!
Buku wajib bagi orang tua yang mulai membiasakan anaknya belajar membaca atau belajar bahasa Inggris, nampaknya begitu
BalasHapusThats right pakpuh 👍
HapusKeren ih.
BalasHapusWajib nih masuk list bacaan.
Makasih KaRen ^_^
Baca dong baca kak nia wkwk
HapusSamisami :)