Aku berjalan di antara kerumunan orang, tanpa arah juga tujuan
Bak mencari maghligai cinta yang hilang
Dalam harap serta asa
Urung kufikirkan untuk berlalu meski engkau telah pergi tinggalkan kisah
Lalu sematkan rindu yang mendera hingga menjalar lara
Letih tak lagi kurasa, sebuah perpisahan tinggalkan kesan yang membuatmu tetap terkenang
Andai kujumpai dirimu kini hingga hilangkan nestapa ketakutan dalam diriku, mungkinkah kau jua temui?
Hening mengenangmu yang membalut malam kelabuku bersama duka perpisahan denganmu
Tangerang, Oktober 2017
Jangan melihat kebelakang untuk mencaci kenangan. Berjalanlah dan lakukan yang terbaik saat ini.
Selasa, 31 Oktober 2017
Minggu, 29 Oktober 2017
Satria Nova: "Membuat Jejak Hidup"
![Hasil gambar untuk satria nova](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLDc0d3_RBeb8QJ7k_cuts6KpAQi5eQwjKtQPWCUkqwd5Sm4o6eOa1UDUQWVCnL97IfLQo5D_Esgv_jjUymmUkkFvFYS55hHHXH7A4XmfRdFimuysyRv3zWaYJMlFfN0dANuif0hIwh2M/s200/SATRIA+NOVA.jpg)
“Membuat jejak hidup.” Kalimat yang ia gunakan untuk mengejar mimpinya. Siapa sangka ia akan menjadi seorang penulis, namun ia berhasil membuktikan jika kemampuan menulis tidak ditentukan oleh bakat,melainkan minat.
Ia
tidak memilliki latar belakang menulis ketika sekolah dalu. Ia kuliah jurusan
teknik yang tidak mempelajari sama
sekali tentang sastra dan dunia tulis-menulis. Tapi justru di kampuslah
keinginan menulisnya mulai tumbuh. Ia memulai jejaknya sebagai penulis saat
menjadi mahasiswa.
Kemampuan
menulisnya dipelajari saat ia terpaksa menjadi
pemimpin redaksi majalah dakwah kampus pada semester tiga yang bernama Ultrassafinah. Ia terpilih bukan karena
kemampuannya, tetapi karena majalah itu baru saja dirintis. Tentu saja,
penunjukkan jabatan dilakukan secara acak.
Tapi disanalah ia banyak belajar. Kemudian pada semester lima, ia diamanahi
sebagai pemimpin umum majalah tersebut.
Ia
adalah Satria Nova, seorang lelaki
yang dilahirkan di Lamongan, 16 November 1989 dengan nama lengkap Satrianova
Mabruri Kusumawardhana. Anak pertama dari tiga bersaudara. Cerita
kependidikannya dimulai dari SD Negeri Babat VII, kemudian SMP Negeri 1 Babat,
dan SMA Negeri 1 Babat. Lalu pada tahun 2008, dia lulus SMA dan melanjutkan
studinya ke Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Pada bulan Maret
2010, ia memulai “membuat jejak-jejaknya”
sebagai seorang penulis. Dan bergabung pada FAM
(Forum Aktif Menulis) dua tahun kemudian pada tahun 2012, tepat sebulan
setelah FAM Indonesia berdiri.
Loyalitas
terhadap FAM Indonesia, serta kemampuannya dalam bidang tulis-menulis dan
mengkoordinasi anggota menjadikan FAM Indonesia menunjuknya sebagai calon ketua
cabang wilayah FAM Surabaya dan sekitarnya. Yang mana melalui proses magang
selama 6 bulan untuk mengulas karya anggota pemula dan melakukan tugas-tugas
khusus yang diberikan FAM Pusat. Atas prestasinya yang telah menjalankan tugas
dari FAM pusat dengan baik, maka ia diangkat menjadi ketua cabang resmi FAM
Surabaya pada bulan Januari 2013, yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum FAM
Indonesia, Muhammad Subhan.
Satria Nova, termasuk
penulis yang produktif. Selama kuliah ia telah menulis 10 buku, 7 di antaranya
sudah beredar dipasaran. Buku itu ditulis dalam rentang waktu 2,5 tahun
semenjak ia semester 4. Salah satu mimpi yang berhasil ia wujudkan dan sebuah
jejak yang telah ia tinggalkan adalah buku yang tengah saya baca berjudul “Jendela Hati: Catatan Nurani Seorang Muslim.”
Selain
buku, beberapa karyanya berupa artikel, opini dan gagasan telah dimuat
diberbagai surat kabar nasional seperti Jawa Pos dan Republika. Selama kuliah,
Satria juga aktif diberbagai kegiatan kampus termasuk menjadi pembicara dalam
berbagai kesempatan seperti bedah buku, kajian, diskusi, workshop, pelatihan,
seminar dan berbagai acara sejenis lainnya.
Perjalanannya
menjadi seorang penulis hingga saat ini, sejatinya tidak mudah. Menurut
rumornya yang beredar, lima dari sepuluh bukunya diselesaikan dengan laptop
pinjaman. Bahkan buku pertama yang diterbitkannya sempat mendapat lebih dari 15
kali penolakan oleh penerbit. Yang kemudian, ia memperbaiki terus naskahnya
hingga akhirnya bisa terbit dan menjadi sebuah buku. Yang mana menjadikannya
pengalaman yang paling berkesan.
Inspirasi
yang melatarbelakanginya tetap menulis adalah kebermanfaatan. Baginya menulis
adalah berbagi. Apapun itu, entah ide, gagasan, cerita atau inspirasi. “Tidak
ada yang tidak mungkin, jika kita yakin”
Ungkap seorang penulis yang memfavoritkaan Salim A. fillah, Asma Nadia dan Tere
Liye tersebut dalam sebuah wawancara.
sumber gambar: www.famindonesia.com
Sabtu, 28 Oktober 2017
Berani bersatu untuk Negeri
Ini masa berharga yang tak boleh disia-siakan
Waktu-waktu istimewa untuk dikenang
Adalah para santri penghafal Alquran, yang mengisinya dengan kebermanfaatan
Menghabiskan masa muda dengan menghafal dan murajaah Alquran
Untuk apalagi jika bukan untuk persatuan dan kesatuan negeri
Dasar jiwa muda yang penuh semangat berkobaran
Ayat-ayat ilahi yang menyertainya untuk negeri sebagai wujud cinta tertinggi
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-89!
Bersama Alquran, menjunjung nilai kepemudaan untuk semangat persatuan dan kesatuan NKRI.
sumber gambar: brebesnews.com
Jumat, 27 Oktober 2017
Nyatus
Hari ini tepat 27 oktober, 100 harian kepergian bapak.
Dalam istilah jawa disebut dengan nyatus.
Nyatus
merupakan sebuah tradisi yang di ambil dari hari keseratusnya orang yang sudah
meninggal. Artinya, nyatus itu
sendiri dilaksanakan pada waktu tepat di hari seratus meninggalnya seseorang.
Tradisi
nyatus sendiri ada di beberapa daerah
yang masih memegang teguh betul peninggalan warisan nenek moyang, karena nyatus
sendiri pelaksanaanya sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dilaksanakan.
Sejarah
Tradisi Nyatus:
Sejarah
nyatus sendiri memang mempunyai
banyak versi atau pendapat, ada yang berpendapat peninggalan wali songo ada
juga yang menyebutkan peninggalan asli orang jawa, dan peninggalan penyebar
agama islam, tidak ada yang tau pasti kapan tradisi ini lahir . Tetapi tradisi
ini sudah dilakukan secara turun menurun.
Namun,
dalam hal ini kita memperoleh pelajaran dalam nilai-nilai budaya yang selama
ini melekat dalam masyarakat kita. Jangan lantas kita tidak mengikuti tradisi
tersebut kemudian dengan mudah kita membid`ah-bid`ahkan
orang yang melakukannya karena Rasulullah S.A.W tidak melakukannya. Yang mana
dalam hal ini kita diajak untuk saling toleransi dan mengenal lebih dalam islam
di Negara kita. Sebab, jika kita tahu jerih payah para waliyulllah menyebarkan isam di Indonesia maka tidak mungkin kita
mudah mengecamnya.
Jika kita melihat atau menjumpai tradisi yang
menyeleweng, yang perlu dilakukakn adalah memberitahu ataupun meluruskannya bukan
malah menjahui atau menjudge buruk. Seperti
yang diajarkan kanjeung sunan walisango dahulu.
Jika sesama agama saja saing mengolok-ngolokan atau
menghardik satu sama lain. Lalu bagaimana perilaku kita dengan saudara yang berbeda
agama?
Maka perbaikilah diri kita terlebih dahulu. Baru memperbaiki
diri orang lain.
Kamis, 26 Oktober 2017
Promise
Ia terbangun setelah keadaan tak sadar.
"Doni mana Mah,?" teriak Siska hingga terdengar keluar ruang.
"Tenang Sayang ...." Mamahnya menenangkan "Kamu istirahat dulu yah, jangan mikirin apa-apa dulu"
"Tapi Mah .... "
Mamahnya menundukan kepala seakan memberi isyarat, 'sudahlah Nak.'
Akhirnya Ia pun terdiam, kembali berbaring dikasurnya. Dengan mata yang masih sendu, juga dengan balutan kain kassa mengikat dikepala. Namun tak dapat dipungkiri, ia terlihat seperti memikirkan Doni, tunangannya.
Sementara Doni, ia terkulai lemas tanpa gerak dengan kabel-kabel oksigen juga kabel infus disisi tangan kanannya. Hanya terdengar bunyi-bunyi alat medis yang menempel ditubuhnya, diruang khusus yang disebut ICU. Tubuhnya tak bergerak, ikatan dan balutan kain kassa hampir mengikat sebagian tubuhnya. Diluar ruang itu, hanya terdengar panjatan doa dan sesekali tangis dari sang Ibunda.
"Bagaimana Dok? Sudah ada perkembangan untuk anak saya?" Tanya Ayah Doni pada seorang dokter.
"Maaf Pak, sampai sekarang kondisi anak bapak masih kritis. Kita masih berusaha mencari donor darah yang pas untuk anak bapak. Kebetulan stok darah AB- di Rumah sakit ini sedang kosong" Jelas pak dokter yang menangani anaknya.
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya. Berapapun biayanya akan saya bayar" Jawabnya
"Tim kami akan melakukan yang semaksimal mungkin untuk anak Bapak. Yang sabar ya Pak, Bu. Tetap berdoa" Lanjut sang Dokter yang kemudian pergi.
Ibunya hanya terdiam, Ia hanya fokus pada jendela kaca ruang ICU anaknya, ia menatap dengan luka juga dengan kasih seorang Ibu yang sesekali tangisnya berucap.
"Ibu sabar ya bu, Doni anak kita kuat. Dia pasti sembuh dan segera pulang ke rumah" Suaminya berusaha menenangkan dan memeluknya.
Keluarga calon besanpun menghampirinya memberi semangat.
"Doni pasti sembuh Jeng" Mamah Siska memberi semangat.
"Apakabar Siska, Jeng?" Tanya ibu Doni
"Sudah tersadar, tapi Ia memanggil Doni terus. Saya minta dia buat istirahat kembali"
Ibunya Doni hanya terdiam.
***
Keesokan harinya, Siska sudah pindah ruangan di ruang rawat inap biasa. Namun karna syok nya, ia masih perlu bantuan kursi roda untuk berjalan. Sesekali ia berjalan kearah ruangan tunangannya, melihatnya yang terkulai lemas dengan kabel-kabel oksigen ditubuhnya. Komanya sudah hampir sepekan, sedangkan donor darah masih belum didapatkan. Matanya membelalak melihat jari tangan Doni mulai bergerak.
"Tante Acel ...." Teriak Siska memanggil ibu Doni "Tante tante .... " Seakan ingin memberitahukan sesuatu yang Ia lihat.
"Kenapa Sayang, ada apa Nak?" Jawabnya dengan panik.
"Doni, tante. Ia sadar. Tengok itu ..." ia menunjukan tangannya kearah ruangan Doni.
Ibunya pun segera memanggil dokter, untuk segera memeriksakan kondisi Doni. Dokter segera datang, dan langsung memeriksa kondisi Doni.
Semua keluarga pun seakan menanti jawaban, dan saling beranggapan bahwa sinyal kesembuhannya sudah nampak.
Dokter mulai ngecek kondisi Doni dengan dibantu dua orang perawat, dimulai dari cek denyut nadinya, cek aliran detak jantungnya pada komputer medis yang berada disisi kiri perawat. Sementara perawat yang lain, membantu memberi alat pemancing detak jantung.
"Kondisinya menurun drastis, Dok" Ungkap salah satu perawat
"Bawa alat itu," dengan cemas menunjuk kearah alat pemancing detak jantung.
Lalu dokter mulai menempelkannya kearah dadanya Doni, dan mulai mengangkatnya lalu menempelkannya kembali dan diangkat kembali hingga tiga kali. Dokter mengecek kembali matanya dengan senter kedokteran, mengecek mulutnya, lalu tak lupa pula mengecek nadinya.
Sementara diluar, semua keluarga masih menunggu dengan harapan kesembuhannya. Namun ternyata, takdir berkata lain. Dokter memperhatikan jam tangannya, dan mulai menggelengkan kepala.
"Sus, catat waktu meninggalnya dan kamu," berkata pasa suster yang lainnya "Bantu lepaskan semua alat ditubuhnya. Ia sudah tiada". Lanjutnya "Sementara saya temui keluarganya."
"Baik Dok" Jawab dua orang suster tadi.
Dokter keluar memecah khawatir semua orang.
"Bagaimama keadaan anak Kami, Dok" Tanya Ayah Doni.
Dokter terdiam sejenak mengatur nada "Kami minta maaf Pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi ternyata takdir berkata lain. Anak Bapak sudah tiada" menunduk dan segera pergi.
Kekhawatiran semua orang terpecah menjadi tangis, ternyata apa yang dikhawatirkannya kini menjadi kenyataan. Doni telah tiada. Satu per satu, semua orang masuk ruang ICU itu memeluk Doni yang terbaring tanpa nafas. Sementara Siska, memukul-mukul kakinya dengan sesal bersama tangis kehilangannya.
***
Di malam itu bersama lagu Ada band -Manja-.
Ceritanya kembali mengingatkan pada sang Ibunda. "Andai waktu itu, aku tak memintanya untuk menambah laju jalan motornya. Mungkin keadaanya tidak seperti itu Mah."
"Sayang .... semua sudah menjadi takdir, kita nggak bisa terus memaksa menggenggam pada tangan kita. Kejadian itu sudah hampir 5 tahun lalu. Apa kamu tidak ingin membuat kehidupan baru, Nak? Ia telah berdamai dengan takdirnya. Ia telah bersama sang Pencipta" Tanya ibunya
"Iya Mah, aku tahu ...." terdiam bersama tangis yang semakin menyendu "Tapi aku belum memikir kembali untuk menikah Mah" Lanjutnya
"Ya sudahlah, Nak" Memasrahkan keputusan anaknya, dan memeluknya erat.
Tangisnya masih saja membasahi pipi "Doni, bagaimana mungkin aku menikah dengan yang lain sedangkan janjimu bersamaku masih mengikat dicincin tunangan ini" Meraba cincinnya "Bagaimana mungkin aku dapat mencari penggantimu, sementara kamu selalu ada disini bersama tiap nafasku." Dalam benaknya bersama tangis juga sesal.
Angin malam berhembus memasuki celah kamarnya, bersama kerinduan yang tak lagi bertemu, jua bersama janji yang tinggal mimpi. Lirihnya mulai merasuk pori-pori kulitnya. Membawanya tertidur bersama tangis yang kini membuat matanya sembab.
Selesai.
Rabu, 25 Oktober 2017
Transformasi dan Integrasi Ilmu Sains dalam Robotika
Review Seminar Nasional prodi Teknik Informatika dan
Matematika Universitas Pamulang dengan keynote speaker: Dr. Eng. Rifki Muhida,
Direktur Institute Fisika Indonesia (IFI) dan pembicara: Sofa Sofiana, M.Kom
selaku Dosen Univesitas Pamulang.
![Hasil gambar untuk dr. eng rifki](https://sites.google.com/site/institutfisikaindonesia/_/rsrc/1474779299113/profil-dr-eng-rifki-muhida/rifki.jpg)
Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit tentang
biodata beliau, Dr. Eng Rifki Muhida lahir di Jakarta pada tahun 1970. Beliau menyelesaikan
sarjana S-1 nya dalam bidang fisika teori (partikel/nuklir) di Institute
Technology Bandung (ITB) pada tahun 1997 lalu melanjutkan sekolah S-2 (master)
dan S-3 (Doktor/Ph.D) di Osaka Jepang yang diselesaiakannya masing-masing pada
tahun 2002 dan 2005.
Human Technology Achievement, dari mulai ilmuan dan
penemuan-penemuan terdahulu seperti Einstien, Thomas Alva Edison hingga kita
hidup pada tahun 2000-an dimana Ilmu Teknologi dan Internet bekembang pesat
yang nanti akan berubah menjadi robotika lalu Nano Technology. Robotika adalah
sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas
fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia ataupun
menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu.
![Hasil gambar untuk buku kiamat karya dr. eng rifki](https://sites.google.com/site/institutfisikaindonesia/_/rsrc/1496624923286/buku-big-bang-kiamat/hala%20depan%20buku.jpeg?height=400&width=300)
Didalam buku “Penciptaan Alam Semesta dan Kiamat” yang
beliau tulis, mengulas penemuan terbesar yang menjadi mata rantai penciptaan
dan akhir alam semesta yaitu penemuan “Partikel Tuhan” yang beliau buat dalam
Riwayat waktu menurut sains berikut:
Ket:
a. Merah → Penciptaan
b. Hitam ↑↓ → Matahari dan bumi tercipta
c. Hijau → Kehiidupan mulai
d. Ungu → Kehidupan sekarang
e. Orange ↓↑↓ → Bumi, Matahari dan Galaxi bima sakti
hancur
f. Hitam → 20 Milliar tahun? kiamat
Buku tersebut selain membuktikan adanya penciptaamn alam
semesta dan akhir alam semesta atau kiamat juga ingin mengatakan bahwa
penciptaan dan kiamat bukan sekedar pernyataan agama atau kitab suci saja
tetapi juga sebuah sains yang telah dibuktikan dengan eksperimen dan pemberian
hadiah Nobel Fisika kepada lebih dari 10 Fisikawan dan Astronom sejak tahun
1978.
Insitut Fisika Indonesia, IFI didirikan oleh Dr. Eng
Rifki Muhida setelah kembalinya dari luar negeri selema 12 tahun menjadi
peneliti atau propessor muda di Jepang dan Malaysia. IFI bertujuan untuk
menunjukkan dunia sains dan teknologi khususnya fisika dan robotika di
Indonesia sehingga menjadi wadah pengembangan Fisikawan muda dan teknologi
Indonesia menuju pentas dunia.
1.
Penelitian
sains dan teknologi terkait dengan fenomena fisika terbanyak di masyarakat
2.
Pelatihan,
produksi dan penjualan robotika khususnya untuk robot pendidikan
3.
Penerbitan
buku sains kontoporer dan buku pelajaran Fisika dan Matematika.
Sejarah robot.
Pada tahun 1796, Hisashine Tanaga di Jepang berhasil
membuat mainan mekanik yang dapat menghidangkan the dan menulis huruf kanji. Lalu
1928, Makoto Nishimura membuat robot pertama di Jepang (sejalan dengan
perkembangan teknologi elektronika yang berkembang pesat saat ini). Basicly dalam
robot oleh Mekanik, Elektro dan Teknik Informatika yang didukung oleh Matematika, Fisika,
Biologi, Psikologi, Sosiologi, Filsaft, dll.
Jenis-jenis Robot;
1.
Robot
Mobile
2.
Robot
Manipulator (Tangan)
3.
Robot
Jaringan
4.
Robot
Humanoid
5.
Robot
Berkaki
6.
Flying
Robot
7.
Underwater
Robot
Prediksi kemampuan robot:
a.
Menerjemahkan
perintah manusia pada tahun 2000
b.
Menulis
essai perguruan tinggi pada tahun 2014
c.
Mengendarai
transportasi pada tahun 2027
d.
Bekerja
sebagai pramusaji pda tahun 2031
e.
Menulis
buku pada tahun 2049
f.
Menjalankan
operasi pada tahun 2053
Robot Localization:
1.
Relative
/ Local
Menggunakan encoder, gyroscope, accelerometer,
ultrasonic, system penglihatan, dll.
2.
Global
Menggunakan global positioning system (GPS), laser,
dan landmark systems
3.
Probabilistic
Localization
Menggunakan statistic untuk mengurangi kesalahan.
Contoh: lego menggunakan Alogoritma dead Reckoning. Dead
reckoning adalah proses dalam memperkirakan proses berdasarkan posisi
sebelumnya.
Komponen robot:
1. Manipulator
Digerakkan oleh actuator atai disebut dengan system drive
yang mana dapat menyebabkan gerakan
bervariasi. Actuator sendiri bisa menggunakan elektrik, hidrolik ataupun pneumatic.
2. Kontroler
Merupakan jantung dari system robot sehingga
keberadaannya sangat penting yang dapat
bekerja dengan pergerakan yang sangat komplek dari sitem robot.
3. Power
supply
Adalah sebuah unit yang menyediakan tenaga pada
kontroler dan manipulator.
4. Efektor
Berfungsi sebagai bagian terakhir yang menghubungkan
antara manipulator dengan objek yang akan dijadikan kerja dari robot.
Dengan demikian, sains dan teknologi tdak dapat dipisahkan
sebab dalam penerapannya, sains secara otomatis menghasilkan apa yang disebut
teknologi. Sains bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan teknologi
bersifat praktis dan berbentuk.
sumber gambar: google.id
Selasa, 24 Oktober 2017
Rapuh (Seru Taubat)
Dalam angan yang kadang berlebih
Menginginkan nyata dalam harap
Membangun asa tanpa pengap
Hingga menggenggam menang dalam naluri
Namun,
Ia terhenti
Berhenti menghenti langkah
Angan tak berubah
Sedang kecewa semakin berdarah
Harapnya berhenti
Genggamannya semakin jauh
Tangisnya masih meronai pipi
Seakan lupa bahwa sudah didalangi
Seakan lalai dalam teguran muara kasihNya
Ya Rabbi ....
Junjung langkahku dijalanMu
Tuturkan kepadaku setapak jalan keistiqamah menuju Mu
Kekuatan iman juga taqwa terhadapMu
Ya Rabbi ....
Hapuskanlah kerapuhan jiwa yang kerdil ini
Kuatkanlah genggaman ini hanya untukMu
Maafkanlah hati yang tak sempurna mencintaiMu
Ya Rabbi ....
Tetapkanlah padaku,
Bahwa Engkau satu-satunya Tempat Harap dan Tujuan
Terimalah seru jua pinta taubatku
Biar hanya Engkau saja yang bertahta
Agar ku tak jatuh kembali pada yang salah
Terimalah seru jua pinta taubatku
Sucikan qalbu yang merambah harap lebih
Agar terjaga dari kecewa yang mendarah
Hingga tak ada lagi tertinggal nanah
Ya Rabbi ....
Berkahi hidupku
Dalam seru jua taubatku.
Menginginkan nyata dalam harap
Membangun asa tanpa pengap
Hingga menggenggam menang dalam naluri
Namun,
Ia terhenti
Berhenti menghenti langkah
Angan tak berubah
Sedang kecewa semakin berdarah
Harapnya berhenti
Genggamannya semakin jauh
Tangisnya masih meronai pipi
Seakan lupa bahwa sudah didalangi
Seakan lalai dalam teguran muara kasihNya
Ya Rabbi ....
Junjung langkahku dijalanMu
Tuturkan kepadaku setapak jalan keistiqamah menuju Mu
Kekuatan iman juga taqwa terhadapMu
Ya Rabbi ....
Hapuskanlah kerapuhan jiwa yang kerdil ini
Kuatkanlah genggaman ini hanya untukMu
Maafkanlah hati yang tak sempurna mencintaiMu
Ya Rabbi ....
Tetapkanlah padaku,
Bahwa Engkau satu-satunya Tempat Harap dan Tujuan
Terimalah seru jua pinta taubatku
Biar hanya Engkau saja yang bertahta
Agar ku tak jatuh kembali pada yang salah
Terimalah seru jua pinta taubatku
Sucikan qalbu yang merambah harap lebih
Agar terjaga dari kecewa yang mendarah
Hingga tak ada lagi tertinggal nanah
Ya Rabbi ....
Berkahi hidupku
Dalam seru jua taubatku.
Senin, 23 Oktober 2017
Surat Cinta: Perindu Jodoh
Mungkin ini rindu yang kutulis dengan tangisan, yang tersimpan pada tiap tetesan air mata. Entah mengapa, aku begitu takut saat ini. Saat dimana tanganku tak mampu menggenggammu, dan nadiku berambisikan dirimu sedang bayangmu masih abu dalam hidupku.
Kadang ku berfikir, kau orang asing yang kemudian ku kenal atau justru sebaliknya. Orang yang ku kenal, kemudian menjadi asing. Yang entah mengapa, pilihan kedua mengacaukan harapku. arrrrrgggh.
Ketahuilah wahai? Setiap tetes air mata yang keluar pada bola mataku adala do'a perindu yang ku semogakan tentang dirimu. Meski ku tak pernah tahu, entah dirimu atau kematian yang menjemputku terlebih dahulu. Entah dirimu satu nama yang ku sebut, atau nama lain yang tersebut.
Aku hanya perindu jodoh, menunggu jua menanti hadirmu. Tidak hanya berbenah diri, tapi jua menata hati. Tidak hanya harap, tapi jua aksi. Iyah aksi, aksi bersama langit yang menutur jua bersama bumi yang kusimpuh.
Bila saja hadirmu bukan misteri, aku takkan bersusah payah seperti ini. Kan ku tegur kau "Hai, jadi kapan,?" namun karna engkau adalah sesuatu yang disebutkan Sang Pemilik Hati, Allah Azza Wa Zalla "Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik .... " itu sebabnya mengapa aku akan tetap menanti jua menunggu bersama kesimpuhan dan kerendahan diri mengharap ridho Illahi, biar tak hanya mempersiapkan diri untukmu jua mempersiapkan diri untuk kematianku.
Iyah, aku hanya perindu jodoh yang bersembunyi pada harap dalam doaku jua pada rindu yang langit menuturku. Semoga kau pun sama tengah menengadah, hingga langit menuturmu kepadaku.
Minggu, 22 Oktober 2017
Hari Santri Nasional
![Hasil gambar untuk hari santri](https://i1.wp.com/1.bp.blogspot.com/-JUGRp_Pmpsw/Vh5_1Q1DAfI/AAAAAAAAbGw/GlzHdCLGkN8/s1600/hari-santri-nasional.gif?resize=300%2C300)
Nuansa pawai telah ramai dari desa ke desa, mulai kemarin hari Sabtu. Sembari shalawatan sepanjang jalan dengan membawa obor. Ada juga yang hanya sekedar longmarch. Ada juga yang mengadakan pengajian ataupun ngaji bersama. Semua itu tak lain tak bukan untuk mempertingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.
Hari Santri Nasional atau National Students Day sendiri ditetapken Pemerintah melalui keputusan
Presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri (Kepres RI
22 tahun 2015) yang di tetapkan tanggal 15 Oktober 2015. Perayaan Hari Santri yang pertama bertepatan dengan
momen peresmian Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan di
Masjid Istiqlal Jakarta pada hari Kamis 22 Oktober 2015. Yang mana peresmian
ini dihadiri ribuan santriwan dan santriwati dari berbagai pelosok Negeri.
Penetapan Hari Santri ini sekaligus merupakan salah
satu janji politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika kampanye pilpres. Penetapan
ini pun berdasarkan masukan dari berbagai kalangan, yang kemudian ditetapkan
pada tanggal 22 Oktober yang merujuk pada waktu yang disepakatinya Resolusi Jihad
para ulama dan tokoh santri pada tanggal 22 Oktober 1945 dimasa kemerdekaan
yang memantik terjadinya peristiwa 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan.
Sebagaimana Resolusi Jihad yang dicetuskan ulama
pendiri NU, KH. Hasyim Ashari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya guna mengatasi
kembalinya tentara colonial Belanda atas nama NICA (Nederlandsch Indie
Cilvil Administratie atau Pemerintah Sipil Hindia Belanda). Seruan Resolusi
Jihad ini adalah “Membela Tanah Air dari
penjajah hukumnya Fardhu`ain (wajib bagi setiap Individu).”
Menurut Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Hari
Santri adalah penegasan bahwa Indonesia adalah Negara yang demokratis sekaligus
religious. Juga mendorong kesaadaran kolektif pentingnya mempertahankan
religiusitas Indonesia yang moderat ditengah percaturan ideology agama yang
cenderung ekstrim.
Tahun lalu, saat peringatan Hari Santri ke-2
mendapatakan Anugerah dari Museum Rekor Indoneisa (MURI) atas rekor untuk kirab
santri terpanjang dan pembacaaan satu miliar shalawat dengan peserta terbanyak
(kereen kan, prok prok prok). Namun, meski demikan sebagaimana yang dimuat pada
ketetapan kedua Kepres RI no.22 tahun 2015, Hari Santri Nasional bukan
merupakan Hari Libur. (Harusnya libur yah, maunya hehehe).
“Santri
bukan yang mondok saja. Tapi siapapun yang berakhlak seperti santri dialah
santri”. -Gus Mus-
Santri Nasional identitas Nusantara, ikhlas mengabdi
untuk umat. Selamat Hari Santri!.
sumber gambar: beritabroadcast.web.id
Sabtu, 21 Oktober 2017
Cilacap duwe Cerita
![Hasil gambar untuk cilacap](https://pbs.twimg.com/profile_images/2801807924/b107b716b8b492d0b2b97c2856f49ee1.jpeg)
Mendengar kata Cilacap, yang terbesit pertama kali adalah bahasanya yang ngapak. Dengan slogan “Ojo ngaku wong Cilacap, nek ora iso ngomong ngapak. Ora ngapak ora kepenak.”
***
Cilacap
merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah
terbesar yakni 6,9 % dari luas wilayah provinsi Jawa Tengah. Sebelah utara
berbatasan dengan kabupaten Brebes, Samudera Hindia disebelah selatan,
kabupaten Banyumas disebelah timur, dan provinsi Jawa Barat disebelah barat. Ibu
kota kabupaten Cilacap sendiri adalah Cilacap yang terdiri atas Cilacap Tengah,
Cilacap Utara, Cilacap Selatan dan terakhir yang masih dalam proses pemegeran yakni Cilacap Barat.
Cilacap
sepertinya kurang lengkap tanpa menyebut pulau Nusakambangan yang dikenal
dengan pulau penjara. Nusakambangan kini
tak lagi hanya dipergunakan untuk orang hukuman, disana terdapat potensi wisata
yang dapat dikembangkan. Di dinding pantai tenggara Nusakambangan masih dapat
dijumpai bangunan tua yang berfungsi sebagai rambu laut.
Cilacap
terbagi menjadi budaya Jawa dan budaya Sunda. Perbedaan kedua budaya ini menyebabkan
pola masyarakat yang berbeda pula yang
akhirnya menimbulkan keunikan tersendiri yang selanjutnya terjadi pencampuran
budaya dari kedua budaya tersebut. Dari segi perekonomian pun, secara umumnya
terbagi menjadi dua yakni wilayah bagian selatan berkembang pada sector perikanan
laut dan bagian utara-barat berkembang pada sector pertanian. Salah satu khas
dari masyrakat pesisir adalah tradisi budaya “Sedekah laut” yang telah menjadi agenda besar tahunan kabupaten
Cilacap.
Sedekah
laut ini diikuti oleh ribuan nelayan setempat yang dibiayai oleh APBD kabupaten
Cilacap dan menjadi salah satu daya tarik bagi turis domestic maupun
mancanegara. Sedekah laut dilaksanakan pada hari Jum`at Kliwon atau selasa
Kliwon pada bulan Muharram atau Suro, tergantung mana yang jatuh terlebiih
dahulu pada bulan yang bersangkutan. Tahun sekarang ini pun jatuh tepat pada
tanggal 17 Oktober, selasa kemarin. Sebagai ritual budaya, sedekah laut kurang
lebih bermakana sebagai ungkapan rasa syukur nelayan atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang melalui kelimpahan pendapatan dan penghasilan ikan di tengah
laut. Dan dapat dilakukan dengan berbagai media, yang mana dalam konteks sedekah laut ini
nelayan Cilacap melarung sesaji ‘membuang
sesaji’ ketengah laut adalam bentuk kepala kerbau dan uborampe lainnya yang diusung
dengan sejumlah keranda. Acara dimulai dengan upacara resmi di Pendopo
kabupaten, kemudian di arakan menuju Teluk Penyu. Tempat dimana sesaji itu
dinaikkan kedalam perahu dan dilarung disekitar Karang Bandung sisi timur Pulau
Nusakambangan.
Saya
sendiri termasuk pada bagian wilayah yang berbahasa sunda, tepatnya dari
kecamatan Cimanggu. Tradisi sunda bisa saya rasakan sendiri yang terasa begitu
kental, bahkan tak sedikit yang mengatakan sebaiknya wilayah ini masuk wilayah
Jawa Barat. Masyarakat disana masih menunjang budaya gotong royong, terlihat
dari kegiatan rutin sebulan sekali seperti kerja bakti, membersihkan jalan,
memperbaiki saluran irigasi, dsb. Tidak berbeda
dengan tradisi pada bagian pesisir Cilacap. Jika bagian pesisir Cilacap, ada
namanya sedekah laut maka pada bagian sector pertanian pun ada namanya sedekah bumi.
Sedekah yang dilakukan untuk menguatkan bumi agar terhindar dari bencana
seperti longsor, banjir dsb. Dengan membawa tiga bungkus makanan, acara dimulai
dengan ngaji dan do`a bersama yang diakhiri dengan memasukkan satu bungkus nasi
kedalam lubang yang telah disiapkan, satu bungkus yang lain untuk ditukarkan
kepada sesama warga lain dan sisanya dimakan bersama di tempat itu. Biasanya sedekah
bumi ini dilakukan di tempat yang rawan bencana pada tanggal tertentu.
Budaya
sesaji yang umum dijumpai di daerah Jawa juga dapat ditemui disini dengan
istilah lain “sesajen.” Sesaji umumnya dilakukan sesuai tujuan
tertentu yang tak lain bermakna sebagai ungkapan syukur atau permohonan dari
tujuannya tadi. Misalnya yang terjadi pada orang hajatan, orang meninggal
dengan harapan hakikatnya disampaikan kepada mereka dan berkahnya diperoleh
bagi yang masih tinggal di dunia. Adapun kuliner khas Cilacap, yang menjadi
berbagai variasi makanan seperti ikan asin, jambal roti, abon tuna, tempe dages,
keripik bayam, keripik sukun,, serabi cilacap dan gak kalah tertinggal yaitu
mendoan.
Namun,
derasnya arus modernisasi mulai menggusur nilai-nilai budaya yang ada dan
sebagai penerus, sudah kewajjian kita
untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang bersifat baik.
#ODOPWONDERFULLINDONESIA
*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan IV, ODOP batch 4
Jumat, 20 Oktober 2017
Membangun Asa
![Hasil gambar untuk harap dan asa](https://didijunaedihz.files.wordpress.com/2010/02/jangan-putus-asa.jpg?w=640)
"Tidak ada kemustahilan yang mustahil"
Satu kalimat yang Ia pegang teguh bersama jiwa yang membara, dengan keyakinan bahwa Ia kan sembuh.
***
Suatu masa saat kita bersama, Ia memang nampak selalu tersenyum terlihat disudut bibirnya yang menyungging. Semangatnya tak pernah pudar, aktif sebagai seorang pelajar sekaligus seorang aktivis yang memang hampir menyita waktunya hingga larut malam. Tak ku sangka bahwa Ia mengidap penyakit yang amat serius. Kanker paru-paru stadium lanjut yang dideritanya, membuatnya harus keluar masuk rumahsakit. Rambutnya yang terbiasa teurai, tak lagi bisa diikat sebab rontok akibat kemoterapi. Matanya yang kecil semakin terlihat sayu.
Suatu hari pada hari itu, ku temui dirinya dalam keadaan termangu, terpenjarakan sepi dan sendunya. Ku perhatikan mata indahnya, ia seakan memberiku isyarat "Aku butuh kamu". Ada binar dibola matanya yang kemudian ku beranikan diri tuk bertanya "Kamu baik-baik saja?" Ia hanya menatapku tersenyum dan mengumpat tangisnya. "Kamu akan baik-baik saja, percayalah" ku mendekat, mendekap tubuhnya yang semakin kecil.
Ku sembunyikan tangisku tuk mencharge semangatnya. "Badanmu masih terlalu ringkih, kurangin aktifitasmu setelah itu kita fokus berobat" Kataku mengingatkannya kembali "Sudahlah tak apa, besok pun aku bisa berlari kencang. Aku tidak apa-apa" Katanya. Ia selalu mengatakan bahwa Ia kan baik-baik saja, meski tak dapat lagi disembunyikan bahwa suaranya semakin purau.
Ku lihat perkembangannya dari hari ke hari, Ia mengurangi 1 aktifitasnya. Ia membebaskan dirinya dengan sering membaca buku mencari informasi tentang penyakitnya, membaca Qur'an dan menambah sholat malamnya hingga tak lagi ku lihat dengan jelas binar dimatanya. Ku percaya, kini ia tengah memupuk dirinya dalam asa sebuah harap kesembuhan.
Allahu Akbar! Semua terjadi begitu saja, hanya butuh waktu 3 pekan untuk mengurangi sebaran virusnya melebar. Kanker itu membaik 30%. Itu tanda bagus untuk perkembangannya, mengurangi masa vonisnya. Namun, Ia juga hanya manusia biasa yang memiliki titik jenuh, Ia juga merasakan lelahnya meminum obat, dan masuk keluar rumahsakit. Jangan ditanya perihal biaya yang harus dikeluarkan tiap pekannya. Alhamdulillah, selalu ada rezeki tak terduga. Ia kembali down, kondisinya menurun 15%. Tapi sekali lagi ku katakan, bahwa Ia kembali bangkit dengan haru semangat yang baru.
Ia kembali menyingsikan tangannya, memegang erat prinsipnya, dan bertegad untuk sembuh. "Aku akan baik-baik saja, lihat besok yah. Aku kan berlari kencang tanpa lelah" Katanya sembari memaksakan suaranya untuk lantang. Ku hanya tersenyum melihatnya kembali bersemangat, ku melihat Ia menjadi dirinya yang dulu.
Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Sungguh tidak ada yang mustahil bagi Allah, "Kun faa yakuun" Keajaibannya memang nyata. Selang beberapa bulan setelahnya, Ia terbebas dari vonis, dan dokter mengatakan bahwa ia kini telah sembuh. Ku percaya harapnya tak pernah terputus, asanya semakin kuat hingga mengatarkan dirinya pada kesembuhan.
Ku berkaca pada dirinya, bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil. Jika pun Ia tak sembuh, Ia sembuh dalam keabadian hidupnya, Ia akan tenang bersama cintaNya yang tak pernah pudar dan kesejatian hidupnya yang tak lagi bertemu mati. Jangan berhenti berharap, karna harapan memberikanmu asa.
-Rene Usshy-
sumber gambar: /jangan-putus-asa
Rabu, 18 Oktober 2017
Sinopsis buku: "Dengan Hati" karya: Syafrina Siregar
![Hasil gambar untuk dengan hati syafrina siregar](https://s1.bukalapak.com/img/6147725221/m-1000-1000/Novel_Metropop_Dengan_Hati_By_Syafrina_Siregar_.jpg)
Mengambil Latar belakang Isu HIV/AIDS, Dengan
Hati bercerita tentang Persahabatan singkat Mila dan Santi yang
melewati berbagai masalah yang mereka hadapi seputar isu ini. Ada cinta
dalam persahabatan, cinta anatara anak dan Orangtua, juga cinta yang terlarang.
Ada pertemuan, dan ada kehilangan. Ada tawa dan air mata.
Kamila
Zakaria, putri Dr. Zakaria ini tidak pernah betah di tempat kerjanya. Namun
saat ini, Mila kerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang HIV/AIDS. Di
tempatnya yang baru, ia mengenal Santi sesama Konsultan di perusahaannya. Dan baru
kali ini ia cocok dengan seseorang yang bisa dipercayainya menjadi sahabat.
Bosnya yang galak namun memiliki wajah yang mirip Dermott Mulroney membuatnya
hampir mengundurkan diri lagi, karena
seenanknya memaki pekerjaannya yang ia kerjakan semalaman. Santi datang ke
rumahnya untuk membujuk Mila agar tidak jadi mengundurkan diri. Akhirnya Mila
menuruti apa kata Santi. Lama Mila bekerja dibidang HIV/AIDS sebagai seorang
Konsultan, Mila harus berjumpa dan bergaul dengan para ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS) dan menunjukan bahwa Mila tidak melakukan stigma dan Diskriminasi
terhadap ODHA. Namun, Mila masih berperang dengan hatinya, ia takut tertular
oleh Virus itu. Padahal ia tahu virus itu menyebar bukan dengan sentuhan tangan
ataupun sekedar bersalaman. Mila tau semuanya, tetapi ia tetap takut. Sampai
awalnya, Santi sahabatnya, meninggalkan obat ARV dirumah kosnya. Mila
mengikutinya, alangkah kagetnya ia ketika obat yang Santi minum adalah obat
untuk para ODHA. Mila merasa jijik setiap kali bersalaman dengan ODHA dan
memuntahkan segala makanan yang dibuat para ODHA. Dan kini ia tahu sahabatnya
adalah ODHA.
Mila menjauhi Santi di kantor,
dan Santi pun seperti menghindar. Mila merasa sepi, tidak ada teman yang biasa
diajaknya mengobrol, tidak ada yang menjahilinya, tidak ada yang menemaninya
belanja. Saat Mila mulai dekat dengan Ian (bosnya), Mila bertanya pada Ian.
”Sebuah hubungan tidak dilihat dari status kesehatan, Mila. Sikap dan karakter
yang menentukan” dan Mila termangu dengan jawaban Ian. Mila dekat kembali
dengan Santi, persahabatannya semakin dekat. Ia tidak tajut lagi kepada ODHA
justru malah berempati. Sekian waktu berlalu dengan cepat, ketika proyek yang
dikerjakannya hampir setahun berlalu. Mila semakin dekat dengan rekan kerjanya.
Dan juga bosnya yang menyukai Mila. Kantor mengadakan acara BBQ untuk merayakannya,
sesuai rapat, rumah Mila yang kan di jadikan tempat acaranya. Lalu saat acara
sedang berlangsung, tiba-tiba Dini yang sedang hamil tua mengalami pecah
ketuban, semuanya panik tak terkecuali Mila. Santi memohon pada Mila untuk
meminta tolong pada Dr. Zakaria untuk menangani Dini. Namun, Mila keberatan, Mila
tetap takut ayahnya menjadi ODHA dan Mila bersikeras melarang ayahnya
mengoperasi Dini. Dr. Zakaria dan semua rekan kantornya tanpa berfikir panjang
membawa Dini kerumah sakit. ”Jika dijalani Dengan Hati, semuanya akan lebih
mudah dimengerti” kata Dr. Zakaria waktu itu. Dan setelah mendengar ayahnya
tidak apa-apa dan Dini serta anaknya selamat, Mila merasa lega. Setelah
menengok Dini, Mila mampir ke kos Santi. Dan keadaaan Santi memburuk sampai
beberapa hari berlalu. Akhirnya Santipun meninggal dunia. Mila merasa sedih
sekali karena sahabatnya sudah tidak ada lagi. Rasa suka Mila kepada Ian
semakin bertambah kian hari. Namun Ian seperti menghindarinya, namun Mila yakin
Ian juga menyukainya. Tapi kenapa Ian menghindarinya? Mila bertanya dalam hati.
Atau karena perempuan cantik yang sering datang ke kantor sewaktu ini?
Dan Mila mendatangi hotel Ian,
dimana ia ingin mengorek kebenaran tentangnya. Dan Mila memperoleh keterangan,
bahwa Ian juga seorang ODHA. Dan kabar baiknya, perempuan yang bersama Ian
adalah adik Ian, charlotte (charlie). Ian menyukainya dan Ian adalah ODHA!.
Pernyataan itu berulang kali mampir dipikirannya. Esoknya Mila menemui Ian,
mengatakan apakah Ian benar-benar mencintainya. Akhirnya Ian melamarnya, dan
Mila menikah dengan Ian.
Satu
persatu konflik yang muncul membawa tokoh-tokohnya pada satu kesimpulan: hanya
dengan hati, semua akan lebih mudah dimengerti dan dijalani dengan lebih baik
lagi. Tapi
masih bisakah kembali pada hati dan membiarkan ayah tercinta berisiko terpapar
HIV karena mengoperasi seorang ODHA? Masihkah bisa jujur pada hati dan
membiarkan orang terkasih menikah dengan seorang ODHA? Masih sanggupkah
berpijak pada hati saat diri sendiripun berisiko terinfeksi virus HIV?
Saat
teori bersinggungan dengan kenyataan, saat idealisme mempertanyakan realita,
masihkah Mila, Santi, Dini, juga Ian tetap berpijak dengan hati?
-Rene Usshy-
Kedudukan Akhlak
![Hasil gambar untuk kedudukan akhlak](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUo0JGs4LKBVBbW69vI5A9xMwjIuzrgddSLlz7T60qN-djeAazB2Mf9oB2C8bSfmWLIA3PGm32sTE0cB17opXGdLgaqjWOdeaxxf9_1B0EP1X3WF9phPY7qpowRm2iMf2Q77H8plLAlas/s200/Screenshot_17.jpg)
Agama Islam adalah agama yang sangat mementingkan ajaran
akhlak, dalam kehidupan di dunia ini, manusia bukanlah makhluk individual
yang hidup sendirian tetapi manusia juga membutuhkan orang lain atau makhluk
sosial. Oleh karena itu, akhlaq karimah mutlak diperlukan dalam perwujudan
tatanan hidup yang serasi dan berkesinambungan demi tercapainya kebahagiaan
hidup. Akhlak karimah merupakan perwujudan seseorang, yaitu sebagai bukti
konkret dari kualitas agama seseorang.
Oleh karena itu, masalah akhlak itu tidak dapat dianggap
sepele, kerena mencakup masyarakat luas, yang akan mengangkat derajat manusia
ke tingkat yang semulia-mulianya, namun bila salah justru akan membawa merka
kepada derajat yang serendah-rendahnya. Masalah akhlak pada masa sekarang ini,
pada umumnya kejahatan mengatasi kebaikan, kebatilan mengatasi kebenaran,
pencemaran menjadi perbuatan yang lumrah dilakukan orang.
Pada masa sekarang orang tua sangat mengkhawatirkan moral
anaknya, karena rusaknya pergaulan dikalangan manusia, khususnya pada masa
remaja. Masa yang menunjukan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat
dipengaruhi oleh hawa nafsu dan bujukan setan. Namun manusia tidak bisa
semata-mata mengandalkan IPTEK untuk membimbingnya kejalan kebajikan dan
mengesampingkan ajaran dan tuntutan agama.
Anjuran bagi
umat manusia supaya berakhlak baik. Rasulullah telah bersabda yang artinya,
bahwa “Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya”. (HR. Tirmidzi dari Abu
Hurairah). Dan Beliau-pun telah mendorong orangtua agar mengajarkan
tata karma adan sopan santun kepada anak-anaknya tersebut dalam hadits yang
artinya; “Muliakanlah anak-anakmu dan
baguskanlah budi pekerti mereka” (HR. Ibnu Majah
dari Anas bin Malik)
Dalam keseluruhan agama islam akhlak menempati kedudukan istimewa dan sangat penting, karena Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah islam, beliau bersabda yang artinya;“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhak yang mulia”(HR.Baihaqi).
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam, sebagaimana Rasulullah SAW telah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik. “Diriwiyatkan bahwa seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah SAW; Ya Rasulullah, apakah agama itu? Beliau menjawab “Agama itu adalah akhlak yang baik”.
Pendifinisian agama (islam) dengan akhlak yang baik itu sebanding dengan pendifinisian ibadah haji dengan wuquf di Arafah. Rasulullah menyebutkan haji adalah wuquf di Arafah. Artinya tidak syah haji seseorang tanpa wuquf di Arafah. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanati pada hari kiamat. Rasulullah bersabda yang mana artinya; “Tidak ada satupun yang akan membertakan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain akhlak yang baik”. (HR. Tirmidzi)
Jadi kesimpulannya, akhalak yang baik dan diterima oleh Allah SWT adalah buah dari ibadah yang baik atau ibadah yang baik dan diterima oleh Allah SWT tentu akan melahirkan akhlak yang baik dan terpuji. Nabi Muhammad SAW selalu berdo`a agar Allah SWT membaikkan akhlak beliau. Salah satu do`a beliau adalah :"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Wa`allahu ta`allaa a`lam.
sumber gambar: ululalbabradio.com
Dalam keseluruhan agama islam akhlak menempati kedudukan istimewa dan sangat penting, karena Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah islam, beliau bersabda yang artinya;“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhak yang mulia”(HR.Baihaqi).
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam, sebagaimana Rasulullah SAW telah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik. “Diriwiyatkan bahwa seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah SAW; Ya Rasulullah, apakah agama itu? Beliau menjawab “Agama itu adalah akhlak yang baik”.
Pendifinisian agama (islam) dengan akhlak yang baik itu sebanding dengan pendifinisian ibadah haji dengan wuquf di Arafah. Rasulullah menyebutkan haji adalah wuquf di Arafah. Artinya tidak syah haji seseorang tanpa wuquf di Arafah. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanati pada hari kiamat. Rasulullah bersabda yang mana artinya; “Tidak ada satupun yang akan membertakan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain akhlak yang baik”. (HR. Tirmidzi)
Jadi kesimpulannya, akhalak yang baik dan diterima oleh Allah SWT adalah buah dari ibadah yang baik atau ibadah yang baik dan diterima oleh Allah SWT tentu akan melahirkan akhlak yang baik dan terpuji. Nabi Muhammad SAW selalu berdo`a agar Allah SWT membaikkan akhlak beliau. Salah satu do`a beliau adalah :"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Wa`allahu ta`allaa a`lam.
sumber gambar: ululalbabradio.com
Akulah Perindu
Saat jarak mendekatkan padamu tentang kehadiran dan
cinta yang lebih besar, saat itu pula hati dan raga saling terikat tanpa
terkecuali. Entah memilih dalam sebuah pengabdian atau hanya sesederhana
berdo`a.
Aku mengerti,karena untuk mengkondisikan keduanya
tidaklah mudah.
Aku memilih,
tatkala hati ini telah bersikukuh pada pilihan. Pilihan dimana menentukan wibawa seorang wanita, bukan tuk
mencarinya perhatian tapi karena ku tahu ini tak sekedar kewajiban dasar agamaku
tetapi untukmu pula.
Saat kedekatan ini menjadikan diriku seakan dekat
dengan syurga, saat hati telah berpasrah pada Rabbi. Engkau pisahkan aku
bersama takdir yang tak mampu ku ubah, sementara diri masih ingin terus berbirrul
walidain. Tapi ku percaya,
itu adalah bukti cintaNya yang amat
besar sekali. Bukan? Bukan untuk mnegingatnya kembali. Hanya saja, ku masih
perlu penyesuaian atas kehilangannya.
Aku cengeng? Kukatakkan itu iya. Aku memang cengeng,
dan ku tak perlu katakan itu padamu. Karena seandainya dirimu mengerti, kau
akan merangkulku bukan lantas diam dan katakan “Dan kamu harus terbiasa”. Untuk beberapa pertanyaan lain, masih
kusimpulkan pada jawaban bahwa lidah mungkin saja bersembunyi, tapi hati dan
mata? Sejujurnya ia mudah sekali tuk katakan jujur, hanya saja perlu waktu.
Ini pula alasan teruntukmu yang selalu katakan aku
sibuk; kamu tak pernah tahu betapa kalutnya diriku saat perpisahan terjadi pada
saat dirimu telah merasa begitu dekat, kamu tak pernah mengerti sesak seperti
apa yang kurasa setiap hari hanya untuk sekedar berkata “Aku baik-baik saja”. Bahkan tak ada yang benar-benar peduli, aku
baik-baik saja ataupun tidak.
Bila boleh jujur, hampir habis sudah dayaku tuk
bertahan. Sebab sesak ini semakin menjadi sedangkan aku masih saja berkalut
rindu. Akulah perindu hadirmu, pelukmu juga sandaranmu. Tak pernah habis air
mata ini menetes, membasahi pipi. Tak pernah hati ini berhenti menyebutmu,
kesibukanku hanya ingin membuat sebuah
kehilangan seakan berlalu. Untuk itu, jangan remehkan jiwa perindu. Sebab ia
merindu hingga tangis bertahta, ia merindu hingga sesak terasa. Hingga ia
menjelaskan, bahwa kehilangan adalah jawaban.
Akulah si perindu itu, yang berperan seolah sebagai
orang yang paling bahagia. Tapi Ya Rabb, karena semua kehebatan yang Kau berikan
ini, tak seorang pun mengerti posisiku, mereka lupa bahwa aku juga punya hati
yang memiliki titik jenuh yang mudah sekali terluka, air mata pun menetes dari
mata yang selalu terlihat bahagia ini. Dan tak seorang pun tahu?😔
sumber gambar: kompasiana.com
Langganan:
Postingan (Atom)
One More
“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7faDxttXVM1yoXRI-KQggPD2KYYyeuDf5I1sqBJB33J_HrFtPlW5zYuVaG3Uc2cSiuf47zE-EULYqvESnsl_cWW9Sr4RCmcF_fR8WAK1FQlMT5C21MV8scg1nkBCcsK5tnq5IUChMUona/s320/undangan+one+more.jpg)
-
“Saya sadar, saya masih terlalu hijau untuk menikah. Tapi saya lebih sadar, bahwa tanpa menikah, saat ini saya merasa tak kuat mena...
-
The Amazing Canary Series merupakan kumpulan kisah-kisah imajinatif dari hewan-hewan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah buku yang sangat m...
-
sumber gambar: One Day One Post Pada itungan waktu yang melerai, pijakan langkah bergumam hingga mengutip ejaan. “Nanti bertemu.”...