Sabtu, 19 Mei 2018

Rangkuman The Amazing Canary Series

The Amazing Canary Series merupakan kumpulan kisah-kisah imajinatif dari hewan-hewan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah buku yang sangat menarik dan mengandung nilai-nilai moral, baik untuk pendidikan karakter anak-anak.

Dalam sebuah film, The Amazing Canary Series ini terangkum dalam sebuah film “Pada Zaman Dahalu” yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta.

Cerita yang ditampilkan dalam buku ini, tidak hanya sebagi media untuk melatih anak-anak terampil dalam membaca, namun juga mengajarkan akhlak atau perilaku yang baik.

Duabelas cerita yang dimulai dengan ‘Angsa berleher Panjang, Gajah bermata Kecil, Musang dan Ayam Jantan, Ular tidak Berkaki, Kelinci berekor Pendek, Ayam selalu Mengais, Bangau berbadan Kurus, Burung berwarna-warni, Semut berpinggang Ramping, Tempurung Kura-kura Retak, Kelelawar terbang Malam, dan terakhir ada Gagak berbulu Hitam’.

Duabelas cerita yang dikemas dengan bahasa yang sederhana, tertulis dengan 2 bahasa. Inggris dan Indonesia. Duabelas cerita yang dapat ditauladani pada setiap pesan  moral yang ingin disampaikan.

Misal pada cerita Semut berpinggang Ramping, tersabab hujan lebat yang tak kunjung reda yang akhirnya menyebabkan banjir. menyebabkan para rakyat dan raja semut berpindah pada tempat yang lebih tinggi dengan hanya membawa perbekalan yang dapat dibawa secara minim. Namun hujan terus turun, tak kunjung surut. Sementara persediaan makanan semakin menipis, akhirnya sang raja semut memiliki ide untuk mengikat pinggangnya dengan seutas tali berharap dapat menahan rasa laparnya, lalu teratasi. Ketika banjir telah surut, para rakyat semut dan sang raja membuka seutas tali dipinggangnya, yang membuat semua semut terkaget karena pinggangnya ramping.
 
Namun, apa yang dikatakan sang raja ketika rakyat semut bertanya mengapa pinggangnya ramping? Ia  menjawab, “Just accept it as our fate. Let our waist be like as long as we can survive the flood.” Iya, iya menjawab bahwa ini adalah takdir, tak mengapa pinggangnya menjadi ramping asal selamat dari banjir.

Dari sini kita tahu, mengapa semut berpinggang ramping, dan pesan moralnya adalah suatu masalah  dapat kita atasi jika menggunakan akal pikiran.

Untuk kamu, iya kamu. Buku ini mengajarkan bahwa semua masalah memiliki jalan keluar, dan setiap keputusan yang di ambil selalu memiliki resiko, dan sebuah resiko tergantung pada kalian yang ingin menerima atau justru sebaliknya.


Sekali lagi, kita hanya perlu membuka mata, meresapi dan memandang dengan terus berhusnudzhon. Sebagaimana Al Qur`an mengajarkan, Wa laa tai’su, janganlah berputus asa. [QS. 12:87]. Laa yukallifullaaha nafsan illaa wus`ahaa, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. [QS. 2:286]

Salaam Literasi!

4 komentar:

  1. Buku wajib bagi orang tua yang mulai membiasakan anaknya belajar membaca atau belajar bahasa Inggris, nampaknya begitu

    BalasHapus
  2. Keren ih.
    Wajib nih masuk list bacaan.
    Makasih KaRen ^_^

    BalasHapus

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...