Kamis, 28 September 2017

International Hijab Solidarity Day (IHSD) 2017

 Ahad kemarin, tepatnya tanggal 24 September 2017 (4 Muharram 1439 H) saya berada di daerah Dukuh Atas, Jakarta. Untuk mengikuti dan meramaikan International Hijab Solidarity Day (IHSD) 2017 sekaligus perwakilan dari komunitas Hafidz On The Street (HOTS).

Awalnya sayapun tidak tahu sejenis acara apa sih itu, ngapain aja sih disana?? Dan mengapa harus diadakan acara sejenis itu? Karna memang , ini kali pertama saya mengikuti acara Besar Muslim tersebut. Termasuk di kampus saya yang pada waktu itu diadakan pada  tanggal 2 & 4 september 2017 (11 & 13 Djulhijjah 1438 H).

Yupps. Setelah saya tahu apa itu IHSD. Saya berfikir bahwa hal ini pula yang membolehkan kita mengenakan Hijab secara bebas tanpa ada batasan hingga saat ini.

Apa sih itu International Hijab Solidarity Day ?? Sejarah seperti apa sih yang melatarbelakangi keluarnya istilah ini??
Mungkin masih banyak diantara kita yang masih asing dengan kata ini. But well, nggak ada ruginya untuk mengetahui ini. Sedikit pengetahuan saya, konon katanya International Hijab Solidarity Day atau Hari Solidaritas Hijab Internasional adalah hari dimana para muslimah merayakan hak mereka mengenakan hijab yang jatuh pda tanggal 4 september. Terbentuknya IHSD ini dilator belakangi oleh keputusan Negara Eropa untuk pertama kalinya yang melarang para pelajar/Mahasiswa memakai symbol-symbol keagamaan yang diperkuat dengan kematian Marwa El-Sharbini, seorang ibu rumah tangga yang dibunuh ketika memberikan kesaksian mengenai penghinaan yang diberikan kepadanya karena mengenakan hijab dan itu terjadi didepan ruang sidang kejaksaan pada Juni 2004

Padahal  hijab ini adalah bentuk kewajiban setiap muslim sebagaiman Allah telah berfirman pada Surat Annur: “Katakanlah pada wanita yang beriman, hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya, janganlah mereka menampakan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya”. (QS. 24:31)

Oleh Karena itu lahirlah KONFERENSI LONDON pada tanggal 4 september 2004 yang dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi dari 102 organisasi Inggris dan Internasional dengan hasil ditetapkannya Dukungan terhadap Jilbab, penetapan 4 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional (IHSD) dan rencana aksi untuk tetap membela hak wanita muslim mempertahankan busana taqwanya.

Kuranglebihnya seperti itu, semoga tahun depan jika ada umur. Saya dapat mengikuti kegiatan tersebut
Sekian.


-Rene Usshy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...