Senin, 05 Februari 2018

Ayam Si Sejuta Olahan Terfavorite

Chick, Easter, Egg, Greeting, Card
Sumber gambar: Pixabay

Ayam, hewan ternak dengan berbagai macam olahan. Mulai dari telur hingga bulu. Bulu-bulunya dapat digunakan sebagai kemoceng untuk membersihkan debu. Telurnya sendiri begitu banyak manfaat, termasuk bisa digunakan sebagai pembersih wajah atau biasa digunakan sebagai masker, kuning telur sendiri bisa digunakan sebagai bahan olesan kue nastar, dan juga bisa digunakan sebagai jamu.


Ayamnya sendiri hingga kaki, bisa diolah dengan berbagai macama olahan. Mulai dari; ayam goreng, ayam bakar, opor ayam, ayam sambal ijo, pecel ayam hingga sampai ayam suir dan sejenis olahan lainnya.

Nah, dengan berbagai macam olahan inilah, sehingga menimbulkan kreasi baru cara pengolahannya. Sekarang tengah ramai dengan olahan; ayam bikini; sebutan baru untuk ayam goreng, ayam daster; ayam dibalut tepung roti, ayam penyet; ayam yang dipenyet ataupun digeprek halus. Tak tertinggal ayam geprek.

Lho, ini apa?? Apa bedanya sama ayam penyet?

Apakah terbesit pertanyaan seperti itu??

Mungkin sebagian dari pembaca sudah tahu mengenai ini, tapi tak mengapa. Saya sedikit menceritakan, mengulang gambarannya saja.

Ayam geprek memang sama seperti ayam penyet, berbahan dasar ayam yang digoreng lalu kemudian di geprek. Yang membedakan hanya pada ayam geprek, ayamnya tanpa tulang yang kemudian digeprek, daging kulit ayam digoreng gurih sehingga ada rasa renyah di lidah.

Saya sendiri biasa makan ayam geprek ini, didepan Masjid Jami Al Huda Sasak Tinggi, Pamulang – Tangerang Selatan. Posisi sebelah kiri dari arah Ciputat menuju Pamulang, dan sebelum danau.

Harga Rp. 13.000,- untuk sepotong ayam geprek, dan Rp. 16.000,- untuk seporsi beserta nasinya. Harga yang masih terjangkau untuk ukuran anak sekolah macam saya. Hahaha. Jamuan ayam geprek sendiri terdiri atas, sepotong ayam geprek tanpa tulang, dengan sambal bawang mentah beserta beberapa irisan timun, dan potongan kol sebagai lalapan.

Gambar terkait
ayam geprek.

Gambar terkait
ayam penyet.

Berlokasi strategis pinggiran jalan, menciptakan nuansa dan sensasi baru melahapnya. Apalagi ditambah, wifi gratis diangkringan tersebut. Sayangnya, angkringan ayam geprek ini tidak buka lama. Jam 5 sore, biasanya baru buka lapak, dan tutup jam 21.30 wib.

Bagi kamu, kamu dan kamu yang bosen dengan olahan ayam yang dibakar atau hanya digoreng, ayam geprek ini perlu dicoba. Sensasi renyah, gurih bercampur pedas dari sambal bawang mentah semakin menambah nikmat nafsu makan kamu.

Harga yang keluar pun tak lebih dari Rp. 20.000,- per porsi, lebih murah dari harga yam penyet, meskipunhanya selisis tiga hingga lima ribu. Dengan cita rasa yang tak kalah enak dari olahan ayam lainnya, recommended bagi kalian yang suka sekali makan ayam dan makan pedas. Sensasikan rasa pedes sesuka hati loe!

Penasaran sama rasanya?? Sini, kuajak kuliner bareng .... J


#Day26 #30DWC
#OneDayOnePost.

26 komentar:

  1. Wah. Enak nih.. ๐Ÿค“
    Judulnya mungkin bisa diganti sesuai isinya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngiler ya? haha
      oke, terimakasih sarannya mba alif.
      ayam geprek kah, bgitu??

      Hapus
  2. Untung ayam murah karena ga bisa terbang

    BalasHapus
  3. Pantas dicoba, review yg aempurna

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Gak lagi hamil muda kan mba?
      Bhaya nanti sampai ngiler gtu hahaha

      Hapus
  5. Telurnya sendiri,

    Ayamnya sendiri,

    Pengen cincang tulisan ini.

    Btw, baru ngeh deh asal usul es krim rasa ayam grepek. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah atuh, yuk di cincang aja. Hihi
      ahaha iya nih, anak yg biasa jualan es krim ada aja idenya wkwk

      Hapus
  6. MasyaAllah..., jadi lafer๐Ÿ˜…๐Ÿ˜‹

    BalasHapus
  7. Wiis manteb kak Rene. Aku jadi Baper eh Laper.

    BalasHapus
  8. Pagi-pagi baca review ini.. bikin perut baper.. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, aku baru tahu kalo si perut gak kalah baper kaya hati wkwkwk

      Hapus

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...