Sabtu, 17 Februari 2018

Ruang Hampa


Sebuah ilusi menyamai makna
Menyilau sunyi mata tak berkaca
Tonggak diri yang tak henti
Secerca harap yang tak pasti

Emosi melanggang senja
Ketika datang sang permata
Bulir hampa tak berkata
Terdiam senyap pada singgasana

Rona pipi semburat sendu
Menarik hati, memikat suri
Menjelma diri.

Bilasaja diri kutemui
Masihkah sepi meraja?
Atau senyap tak berarti
Dari rasa yang hampa.


Tangerang Selatan, 17 Februari 2018
Masih tentang rindu tak bertepi.

12 komentar:

  1. Tangsel euy deket nih sama sertim 😁

    BalasHapus
  2. Rindu ya.. bagus puisinya 👍👍

    BalasHapus
  3. puisi itu berat ya, sy gak pernah pede posting puisi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak pede aja, udah keren kang. Aplagi kalo pede, buktinya kmarin menang pas meet up brg kapad hihi

      Hapus
  4. met malam mbak, puisinya bagus.
    tambahin lagi donk tulisannya dan widget nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam juga mas fajar. Trimaksih, tpi jgn pjg" lah, aku pushing hahaha

      Hapus

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...