Semerbak
aroma lili menyeruak masuk indera. Menyisir sepi dalam syahdu kerbersamaan. Bertopang
pada genggam yang saling terikat, mengikat bersama menjalin ikat silaturahmi.
Petak berpertak
sawah menghampar luas, berdamping sungai dengan air yang terkadang kering. Bukit
membukit mengelilingi perumahan, yang kapan saja bisa mengancam keselamatan.
Para
petani dengan cangkulnya berlalu lalang, kala gelap pagi belum menuturkan
mentari. Meramaikan pagi dengan saling sapa. Angkutan desa siap mengangkut
mereka pergi.
Kokokkan
ayam mulai terdengar ramai, ketika gelap mulai sedikit terang. Para ibu mulai
berhamburan keluar, pergi kepasar maupun warung teman. Membawa satu, dua
bungkus sayuran tuk dimasak. Adapun yang
memetik langsung dari kebun pekarangan.
Setelahnya,
dibantu anak-anak gadisnya berjemur pakaian di antara gelagah panjang sebuah bambu.
Mentari mengganti gelap, menyisakan lirih yang terkadang masih berbalut. Tak
kenal dingin, semua dikerjakan sepagi mungkin.
Saat
ayam-ayam mulai ramai berkeliaran, maka petanda bahwa waktu telah siang. Meski jam
dinding baru saja menunjukan pukul 07.00 pagi. Semua telah usai dikerjakan.
Suasana menjadi
hening kembali, tapi tak menyudutkan asrinya. Beberapa orang saling bertamu
memperkokoh silaturahmi, meski hanya saling sapa. Sedikit di selipi canda juga
tawa. Bersama teh manis dan beberapa potong mendoan, yang menjadi ciri khas
kotaku.
Inilah kotaku,
sebuah desa terpencil di sudut kota yang jauh dari keramaian. Terpojok yang
dikelilingi bukit, dan pesawahan. Perkebunan karet menyirat sepanjang jalanan,
pohon bambu mengokoh di antara bukit yang sebagian telah habis termakan longsor.
Jalanan berbelok
tajam, jua naik turun menjadi sensasi sendiri. Tak lupa jalanan yang masih jauh
dari kata bagus, cerita yang tak bisa dilupa bagi orang baru.
Meskipun
demikian, desaku desa asri. Jauh dari keramaian jalanan kota, suhu saat musim
penghujan akan mencapai titik
terendahnya sebagaimana ketika berada dipuncak.
Sebuah desa
yang membesarkanku, jua mengajarkan kebersamaan secara jujur. Sebuah desa yang
menyimpan cinta, meski sejauh apapun ku pergi.
Desaku
yang cinta,
Pujaan
hatiku,
Tempat
ayah dan bunda,
Dan
handai taulanku
Tak
mudah kulupakan …
Tak
mudah bercerai,
Selalu
kuu rindukan,
Desa
ku yang permai.
Yuk, kapan-kapan ke
desaku. Desa Mandala, kabupaten Cilacap. Jawa Tengah.
#Day29 #30DWC
#OneDayOnePost
#Desaku
Mau mau..:)
BalasHapusyuk, mba jadwalin
Hapusnanti kuajak naik gunung hahaha
Tanah jawa yah, mak. Suka kesana. Kemana saja. Jawa katanya keren
BalasHapusYups, na pe jawa
Hapusngana pe punya bugis. Haha
Kitorang beda haha
Jelas keren, kuy k jawa
aku ikut y
BalasHapusMangga mangga
HapusAyo ayo...
BalasHapusAyo ayo, cepetan Hhaha
HapusAduh mbak Ren, asik euy deskripsinya
BalasHapusHaha makasih ka lail :)
HapusAdem tuh pasti 😊
BalasHapusboleh juga buat tempat refresh...
Adem mba, setdaknya lebih adem dari kotakudi cirebon hahaha
Hapusselalu ada cinta kalau teringat Desa..
BalasHapusIya betul kang
Hapus