Hi guys, balik
lagi bareng saya di My Trip My Adventure.
Sebuah perjalanan petualangan pertama
yang menyimpan kesan. Hahaha.
Sederhana sekali saya. What ever you say
lah.
Sebelumnya, saya sudah menjelaskan bagaimana perjalanan
menuju kesana. Jalur yang ekstrim,, tapi tak meninggalkan rasa kapok. Tiga jam
perjalanan yang cukup membuahkan hasil.
Next,
Menghabiskan waktu sehari untuk berlibur disana,
memang salah satu solusi melepas penat situasi Kota Metropolitan. Tempat yang sejuk,
dengan sumber udara yang masih asri sangat baik bagi mereka yang tengah proses
penyembuhan alat pernapasan.
Airnya yang dingin berasal dari sumber mata air asli
yang diberi nama Tuk Bening, semakin
meremajakan kulit, tatkala kalian mulai membasuhkannya. Tak kalah penting dari
tempat wisata lainnya, faktanya, Agrowisata
Kaligua ini, salah satu warisan peninggalan jaman kolonial Belanda. Yang
artinya bahwa, kebun teh ini sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.
Sumber Mata Air Tuk Bening
Berlokasi di bagian selatan Kota Brebes, lebih tepat 15
km dari arah Bumiayu, juga sekaligus berada di kaki Gunung Slamet. Gunung tertinggai kedua di Pulau Jawa setelah
Gunung Semeru. Berada di ketinggian lebih dari 2000 mdpl, membuat kondisi udara
sangat dingin berkisar 8-22 derajat C pada musim kemarau dan mencapai 4-12
derajat C pada musim penghujan.
Agrowisata Kaligua ini dikelola oleh PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah. Kebun teh ini juga merupakan salah satu
kebun teh terbesar se-Asia dan sekaligus penghasil teh hitam (Black tea) terbaik dengan merk “Kaligua” dalam kemasan celup maupun
serbuk.
dalam kemasan celup
Sebagai warisan peninggalan pemerintahan kolonial
Belanda, pabrik teh kaligua ini dibangun pada tahun 1889 yang semula dikelola
oleh warga Belanda yang bernama Van De Jong, dengan
awal perusahaan bernama John Fan & Pletnu
yang mewakili VN Culture Onderneming.
Pabrik teh Kaligua
Konon saat pembangunan pabrik ini, para pekerja
membawa ketel uap dari Paaguyungan menuju Kaligua yang ditempuh dalam waktu 20
hari. Mereka pun harus berjalan sekitar 17 km. Selama proses pengangkutan ini,
para pekerja dihibur oleh kesenian Ronggeng
masyarakat Banyumas. Yang mana hingga saat ini, setiap memperingati HUT Pabrik
yang jatuh tepat pada tanggal 1 Juni, selalu menampilkan kesenian tradisional
tersebut.
Agrowisata Kaligua ini semakin terkenal, saat ditahun
yang sama saya berkunjung pula, sekitar kalau tidak salah bulan
februari, tim Misteri Tukul
berkunjung kesana dan mengulik sedikit kisah tentang Goa
Jepang.
Goa Jepang
Goa Jepang ini adalah salah satu objek wisata yang
berada di area perkebunan teh Kaligua. Menurut pak Guide Tour, pemandu yang menuntun saya masuk kedalam goa, panjang
terowongan goa sendiri berkisar sekitar 850 meter. Jalan yang berliku dan
lorong yang sempit terasa sekali, apalagi kalau kalian tinggi, dan gelap
tentunya. Goa ini terbangun di bawah bukit-bukit perkebunan teh.
Ada beberapa ruangan yang dijelaskan pemandu
didalamnya, ada ruang pembantaian, ruang sidang, ruang tahanan, dan ada juga
ruang sarang kelelawar. Hanya dengan merogoh kocek uang seiklasnya, kalian
sudah bisa menikmati warisan sejarah
ini.
So, bagi kalian
yang hidup didaerah kota, tidak salah jika kalian menghabiskan liburan disini. Dengan
pemandangan yang memanjakan mata, udaranya yang sejuk bagus sekali untuk terapi
pikiran dari kekabutan kota metropolitan.
Yakin, tidak tertarik??
*bersambung
#Day27 #30DWC
#OneDayOnePost
Tertarik, ini setting novel your beautiful eyes nya mbak Rien DJ klo tak salah..
BalasHapusOh iya tah mba?
HapusWah perlu baca nih.
Kuy mba kita ksana 😄
banyak banget ya tempat yang disebut goa jepang
BalasHapusMemang tmpat mana aja mba?
HapusBerwisata sekalian belajar sejarah ya kalau kesana...
BalasHapusYuuups betul banget mba, jadi gak cuma buang duit aja haha
Hapus