Detik waktu terus berlalu, sementara aku masih saja menangisi kehilangan...
Mereka mungkin tak pernah tahu, tentang sebuah sesal yang menyelinap rongga dada...
Tentang jutaan rasa, yang tak bisa digambarkan asa...
Atau bahkan, tentang rindu yang menghantui seperti malam diufuk timur lautan...
Aku masih saja menyusuri malam, dibawah benderangnya purnama...
Bersama menanti di antara rasi-rasi bintang yang terlukis...
Menjadi bagian yang dicapai atau pun mencapai...
Aku?
Aku masih saja sama ...
Terdiam tak bergeming, tinggalkan sebuah tanya...
Yang membalut bayang sesal sebuah kenangan
Jangan melihat kebelakang untuk mencaci kenangan. Berjalanlah dan lakukan yang terbaik saat ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
One More
“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...
-
Mengambil Latar belakang Isu HIV/AIDS, Dengan Hati bercerita tentang Persahabatan singkat Mila dan Santi yang melewati berbagai masalah ...
-
Bolehkan kubercerita tentang asa yang kini melara, rasanya menjemu habiskan dera. Bukan sebab datangnya pada singgasana, namun tersabab...
-
Pukul 19.15 WIB. Tiba di rumah. "Mom .... I Home" Teriak Angel Seorang asisten rumah tangga menghampiri "Eh non Ange...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar