Sabtu, 14 Oktober 2017

Keong Emas dan Keong Racun


Hasil gambar untuk keong mas dan keong racun
Alkisah disebuah kerajaan Daha, hiduplah dua orang putri cantik nan jelita. Dua orang putri tersebut bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Kedua putri Raja tersebut hidup sangat bahagia dan serba kecukupan.

Suatu hari, datanglah seorang pangeran yang amat tampan dari Kerajaan Kahuripan. Anak seorang Prabu Airlangga ke Kerajaan Daha. Pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati, yang bermaksud ingin melamar salah satu putri Kerajaan Daha yang bernama Candra Kirana. Kedatangan Raden Inu Kertapati ternyata disambut hangat oleh sang Raja, Raja Kertamarta. Yang akhirnya Candra Kirana ditunangkan dengan Raden Inu Kertapati.

Namun ternyata, pertunangan itu membuat Dewi Galuh merasa iri dan cemburu. Sebab Ia merasa bahwa Raden Inu hanya cocok bila bersanding dengannya. Oleh karena itu, Dewi Galuh mencari jalan tengah mendatangi seorang nenek sihir meminta untuk menyihir saudaranya sendiri yaitu Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikan dan dijauhkan dari Raden Inu Kertapati. Kemudian nenek sihir itu menyetujui permintaan Dewi Galuh dan menyihirrnya menjadi Keong Emas lalu membuangnya ke sungai.

Suatu hari, ada seorang nenek yang mencari ikan di sungai dengan jala dan keong emas terangkut dalam jalanya tersebut. Lalu nenek itu membawa keong emas ke rumahnya dan menaruhnya diatas tempayan. Esok harinya, si nenek kembali mencari ikan ke sungai dengan jalanya  tetapi tak mendapatkan seekor pun ikan. Akhirnya si nenek memutuskan untuk pulang saja, namun amat kaget sekali waktu ia melihat dimejanya tersedia makanan yang banyak dan tentu enak-enak. Si nenek menjadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri, sipaa gerangan yang telah mengirimkan makanan sebanyak ini.

Keesokan harinya lagi, si nenek seperti biasa pergi ke sungai seakan memang sudah menjadi ritualnya tiap hari. Namun ternyata ia mengalami hal yang serupa pula. Lalu kembali ia putuskan untuk esok harinya ingin mengintip apa yang sudah terjadi dengan tetap berpura-pura pergi ke sungai, sementara ia sembunyi dibelakang rumahnya untuk mengintip. Setelah beberapa saat, si nenek sangat terkejut sebab keong emas yang ada pada tempayan itu ternyata dapat berubah wujud menjadi seorang gadis yang amat cantik. Gadis itu pandai memasak dan menyiapkan masakan tersebut dimeja. Karena merasa penasaran, akhirnya si nenek memberanikan diri keluar dari persembunyiannya dan menegur putri cantik itu “Siapakah kamu ini wahai putri Cantik? Dan dari mana asalmu?  Mengapa engkau berubah demikian?” Tanya si nenek “Aku adalah anak seorang Raja dari Kerajaan Daha yang disihir oleh saudaraku Dewi Galuh karena merasa iri dan cemburu terhadap diriku”. Jawab keong emas terus terang. Setelah menjawab pertanyaan si Nenek, Candra Kirana berubah kembali menjadi keong Emas.

Disisi lain, Pangeran Inu Kertapati tidak ingin tinggal diam ketika mengetahui bahwa Candra Kirana telah menghilang. Ia pun segera mencari dan menyamar sebagai rakyat biasa. Namun ternyata, nenek sisir itu pun mengetahui penyamaran sang Pangeran. Sehingga mengubah dirinya menjadi seekor burung gagak untuk mencelakakannya.

Waktu itu jua, Raden Inu Kertapati terheran-heran sekaligus kaget. Mana mungkin ada seekor gagak yang pandai berbicara dan mengetahui tujuannya. Namun ternyata nenek sihir itu berhasil merubah fikirannya, sang Raden pun akhirnya menganggap bahwa burung gagak itu adalah burung yang sakti dan bisa menurutinya padahal burung gagak itu memberikan arah jalan yang salah. Diperjalanan itu, Raden Inu bertemu dengan seorang Kakek yang sedang kelaparan lalu diberinya ia makan, ternyata sang kakek adalah orang yang sakti jua. Ia menolong Raden Inu Kertapati dari burung gagak itu. Ia membunuh burung  gagak itu dengan tongkatnya dan burung itu pun menjadi asap. Hingga akhirya Raden Inu Kertapati diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya sang Raden pergi ke sebuah desa Dadapan.


Saat itu pula, Raden Inu mulai berjalan ke desa itu hingga berhari-hari. Setibanya disana, Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya telah habis. Namun Ia sangat terkejut, karena dibalik bilik jendela Ia melihat Candra Kirana, tunnagannya sedang memasak. Hingga keduanya berjumpa, hilang pula sihir dari nenek sihir itu.

Akhirnya Raden Inu Kertapati memboyong Candra Kirana dan si nenek yang sudak  baik hati menjaga Candra Kirana ke Istana. Candra Kirana pun menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Ayahanda Baginda Kertamarta. Sang Ayah akhirnya meminta maaf terhadap Candra Kirana dan mengutuk Dewi Galuh menjadi Keong Racun.

Hasil gambar untuk keong racun Ia terbuang ke sebuah sungai, kembali terangkat jala. Namun karena semua orang tahu membedakan mana keong yang enak dimasak dan mana yang beracun, akhirnya Dewi Galuh terbuang kembali dan selalu terbuang karna beracun. Tidak hanya beracun saat dimakan, tapi menyetuhnya saja sudah beracun. Ia kini  sendiri, tak ada satupun yang menemanimanya. Jangankan manusia, para ikan pun tidak ingin mendekatinya. Selamanya ia akan tetap jadi keong racun, keong yang terbuang tanpa pernah kembali menjadi seorang gadis biasa apalagi anak gadis dari seorang Raja. Malangnya nasib sang putri, menjadi Keong Racun hingga ia menemukan cinta sejatinya. Sementara Candra Kirana menikah dengan Raden Inu Kertapati dan hidup bahagia.





sumber gambar: agrobisnis.com, avatarcube.com


*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan III, ODOP batch 4

4 komentar:

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...