Selasa, 03 Oktober 2017

Tertahan Rindu

Disudut ruang yang bertepi
Terdengar riuh suaranya
Gelak canda tawa terpancar
Kala ku mulai melirik yang berdetik didinding

Kutemui....
Lantas diam
Kudekati...
Lantas hilang

Ku mulai berlalu,
Hening seketika
Dan mulai menyeruak keluar
Riuh bak gemuruh

Kuterhenti..
Membalik tubuhku
Menatap kearah sana,
Disudut ruang yang bertepi
Kutemui senyumnya
Canda tawanya
Riuh gemuruhnya

Kumulai tersenyum
Mengingatnya begitu khidmat
Semua masih dalam ingatan
Terkenang abadi dalam hati

Meski tak lama tersadar
Hanya bayang semu yang terpejam
Kumulai mengatup kembali bibirku
Tangis tersapu sendu dipipi hingga terpejam
Menggenggam erat tangan yang mulai gemetar
Membiarkannya berada tepat pada dadaku
Kan kupinta pada Rabbi
Tempatkanlah engkau disisiNya
Bersama cintaNya

Cinta yang tak hanya singgah
Sayang yang tak sekedar sapa
Meski kasih yang kau bawa lari
Tinggalkan kenangan yang manis dihati
Bersama keabadian dirimu
Yang tertahan rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...