Sabtu, 11 November 2017

Istana Kecil

Ia berada jauh dalam pandangku kini
Terhalang di pantai membentang
Perjalanan penuh liku yang harus ditemui
Yang mengisyaratkan rindu yang berdendang


Tempat dimana tawa polos menjadi bisu

Tak keliru terbalut rindu
Tempat bermain tak tahu waktu
Tempat cinta tumbuh dan bersatu


Ia adalah sebuah pemberhentian

Dari langkah panjang mencari kehidupan
Sebuah tempat yang mengembalikan semangat
Sebuah tempat yang memberikan kenyamanan
Tak lupa kehangatan


Sementara ....

Kini, aku berada ...
Di antara gedung tinggi ibu kota
Macet,
Polusi,
Banjir,
Bising ...
Adalah santapan yang setia
Adalah keidentikan


Sebab, ku kan pergi tuk kembali

Membawa rindu seorang anak rantau
Suasana yang tenang,
Selalu menjadi alasan


Meski terdengar suara kokokkan ayam tiap pagi

Suara jangkrik juga kodok menemani malam yang sepi
Justru menjadi obat perindu hati


Terpencil memang,

Tapi menjadi pelipur lara
Tempat mencari kehangatan
Sebab mereka dengan setia menunggu


Gelisah hilang saat ku kembali pulang,

Aku bahkan kembali menjadi anak kecil.
Saat kembali berada disana,
Tempat yang disebut rumah


Istana kecil yang tak megah

Jauh dari jalanan kota yang bising
Istana kecil yang ramah
Tak seperti dunia luar yang meradang


Istana kecil yang menciptakan kehangatan

Kembali kepadanya adalah perjalanan yang selalu dinanti
Sebab cinta dan sayangnya mengikat nadi
Tumbuh dan bersenyawa
Istana kecil yang memotret perjalanan hidup


Terimakasih Ayah, Ibu

Telah menciptakan rumah bagai istana kecil dalam hidupku
Menciptakan kemegahan diantara kesederhanaan
Dengan cinta juga sayang
Tunggu aku kembali ...



*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Tantangan 7 ODOP Batch 4 #PuisiDeskripsiTempat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...