Senin, 06 November 2017

Merah Muda

Desau angin menyemilir malam sebuah kisah
Engkau tampak disana duduk bersilat bersama senyum yang tak lagi asing
Rebah ketakutan pada bahumu yang kekar 
Umpama merah muda pada warna yang terartikan demikian

Pelengkap takdir bernama pasangan, yang ditunggu setiap insan
Alangkah ku beruntung membersamainya dalam sebuah perjalanan sisa hidupnya
Untukmu yang terlukis waktu, tetaplah pada keyakinan hati
Jemari-jemari yang menghitung sebuah pertanggalan menyiratkan bahwa tak lama lagi kan terpatri
Abadikan diri dalam janji yang bernama pernikahan seperti Rama Shinta dikisah pedongengan
Nan tersirat tanpa tersurat lebih daripada katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One More

“Dek, dengarkan ini.” Ucapnya. Lalu aku terdiam, tunduk mendengarkan. Bukan terkadang membahas rasa, tapi ia tak pernah berhent...